TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Seto Mulyadi, berencana mengunjungi FR, tersangka pelaku pembacok Alawy Yusianto Putra, Selasa besok, 2 Oktober 2012. "Saya ingin bertanya mengapa dia melakukan itu," kata pemerhati anak yang kerap disapa Kak Seto itu kepada Tempo di Balai Kota, Senin, 1 Oktober 2012.
Kak Seto ingin mendengar apa isi hati FF, siswa SMAN 70 Jakarta yang melakukan penyerangan dan menewaskan Alawy, siswa SMAN 6 Jakarta. "Saya juga ingin menyampaikan bahwa apa pun yang terjadi dia harus tabah dan tegar. Kalau ada sanksi atau apa pun yanga akan dia terima, itu adalah risiko dari perbuatannya. Dia tetap korban dari peristiwa ini," kata Seto.
Menurut Seto, usia FR yang mencapai 19 tahun sudah tidak masuk usia anak. "Tapi dia masih sekolah dan dia dulunya tetap anak," katanya. Seto menilai FR merupakan anak yang mandiri. "Dia tinggal jauh dari orang tua, mencari nafkah buat adiknya. Dia bekerja di bengkel motor. Gurunya bilang dia dikenal anak yang baik," katanya.
Seto mengatakan peristiwa tawuran merupakan bukti ada yang salah dalam sistem pendidikan di Indonesia. "Ini harus jadi pemikiran bersama," ujar Seto. Menurut Seto, anak anak di sekolah sering mendapat tekanan, perhatian orang tua yang kurang, dan tekanan dari guru. "Agresivitas yang tinggi ini kemudian terusik sehingga ada aktivitas seperti tawuran dan bullying," katanya.
Anak, kata dia, juga ingin didengar dan ingin bicara. "Ini yang sering dilupakan." Seto mengatakan, ketika pagi tadi berkunjung ke SMAN 70, dia meminta anak-anak mengeluarkan apa yang selama ini dikeluhkan. "Yang bicara hanya dua orang, tapi ketika mereka saya minta menulis, mereka semua bercerita dan mengeluarkan apa yang selama ini mereka pendam," katanya.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Berita terkait
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu
5 hari lalu
Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?
Baca SelengkapnyaKemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya
13 hari lalu
Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.
Baca SelengkapnyaKapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal
22 hari lalu
Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol
Baca SelengkapnyaAnies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas
23 Januari 2024
Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang
2 Januari 2024
Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi
13 Desember 2023
Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali
Baca SelengkapnyaKriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner
29 Oktober 2023
Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan
Baca SelengkapnyaPolres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu
13 Agustus 2023
Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong
4 Agustus 2023
Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi
16 Juli 2023
Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.
Baca Selengkapnya