TEMPO.CO , Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tidak memberikan perlindungan hukum terhadap siswa SMAN 70 Jakarta yang menjadi tersangka pembacokan siswa SMAN 6 Alawy Yusianto Putra dalam tawuran, pada Senin 24 September lalu.
Menurut Ketua Satgas Perlindungan Anak, M. Ihsan, usia tersangka FR sudah termasuk dewasa dan bukan wewenang KPAI. "Tidak kami berikan bantuan atau perlindungan hukum karena FR bukan anak-anak," kata Ihsan saat datang ke Mapolres Jakarta Selatan, Selasa 2 Oktober 2012.
Mesikipun demikian, KPAI tetap memantau proses penyelidikan terhadap kasus FR. Sebab, tawuran yang terjadi antara SMAN 70 dan SMAN 6 menjadi satu kesatuan dengan tawuran pelajar lainnya. "Tetap dipantau, ini kan satu kesatuan dan berkaitan dengan tawuran pelajar," ujarnya.
Seperti diberitakan, peristiwa tawuran antara siswa SMAN 70 dengan SMAN 6 memakan bunderan bulungan, Jakarta Selatan memakan korban. Satu orang tewas bernama Alawy Yusianto Putra, 15 tahun, pelajar yang masih duduk dibangku kelas X SMAN 6. Alawy meninggal dunia karena luka bacok di bagian dada.
Kepolisian telah menetapkan Fitrah Rahmadani, 19 tahun, siswa SMAN 70 Jakarta sebagai tersangka pembacokan Alawy. Saat ini Fitrah telah ditahan di tahanan dewasa Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan.
Ia dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara. Pelaku juga dikenakan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal dunia dan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman 12 tahun penjara.
AFRILIA SURYANIS
Berita terpopuler lainnya:
Algojo Penumpas PKI Dibayar Rp 150 Ribu dan Beras
Mangkir Lagi, Ketua KPK Ancam Panggil Paksa Djoko
TNI Diminta Waspadai Perang Jenis Baru
Aksi Selamatkan KPK Meluas
Ayah Alawi Belum Maafkan Fitrah
Menko Polkam Minta Djoko Susilo Penuhi Panggilan
Presiden SBY Diminta Tuntaskan Tragedi 1965
Berita terkait
Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP
29 Mei 2022
Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.
Baca SelengkapnyaSatu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi
14 September 2018
Polisi telah menangkap 18 siswa yang diduga terlibat dalam tawuran pelajar di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Desa Cileungsi Kidul.
Baca SelengkapnyaTawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan
8 September 2018
KPAI meminta pihak sekolah jangan cuci tangan dengan mengeluarkan siswa pelaku tawuran dari sekolah.
Baca SelengkapnyaTawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber
6 September 2018
Pada tawuran kelompok Sparatiz dengan Redlebbels didahului tantangan lewat Line dan Instagram.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama
6 September 2018
Tawuran pelajar sadistis yang melibatkan dua geng remaja menyebabkan seorang pelajar SMA Muhammadyah tewas.
Baca Selengkapnya10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang
5 September 2018
Hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memasang kamera pengawas atau CCTV di Pasar Rumput, meski marak tawuran di daerah itu.
Baca SelengkapnyaPelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar
4 September 2018
Polisi bertindak tegas kepada pelajar-pelajar yang terlibat tawuran itu karena perilaku mereka cenderung sadistis.
Baca SelengkapnyaPelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras
4 September 2018
Pelajar-pelajar yang ditangkap mengakui telah menenggak minuman keras sebelum mereka tawuran dengan kelompok lawan.
Baca SelengkapnyaPolisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
4 September 2018
Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah
Baca SelengkapnyaTawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram
4 September 2018
Tawuran pelajar yang terjadi di depan Apartemen Belleza itu melibatkan lebih dari 50 remaja.
Baca Selengkapnya