TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor, Rachmat Yasin, mengatakan pemerintah pusat menyiapkan anggaran Rp 759 miliar untuk memuluskan proyek pembangunan jalur Jjalan Puncak II. Megaproyek yang digagas Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mengatasi kemacetan kronis di jalur Puncak, Bogor-Cianjur, Jawa Barat itu, ditargetkan selesai pada 2014.
Saat ini, proses pembangunan sudah memasuki tahap pematangan lahan yang sudah mencapai 22 kilometer. "Untuk Jalan Puncak II ini, pemerintah tidak mengeluarkan anggaran pembebasan tanah. Sebab, dari total dana kebutuhan lahan seluas 150 hektare, ada yang diperoleh dari hibah para pengusaha," kata Rachmat, usai rapat minggon atau rebo keliling (Boling) di Desa Jodjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu 3 Oktober 2012.
"Dana pembangunan dibiayai pemerintah pusat, yakni sebesar Rp 759 miliar," ujar Rachmat. Jalan Puncak II yang menghubungkan Sentul-Jonggol-Puncak itu dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama dibangun sepanjang 28 kilometer dan lebar 30 meter mulai dari Babakan Madang (Sentul)-Sukamakmur-Jonggol. Tahap kedua, Sukamakmur-Cariu (Jalan Transyogi) dibangun dengan panjang 15 kilometer. Sedangkan terakhir, Sukamakmur-Cipanas (Cianjur), dibangun dengan panjang jalan 10 kilometer.
Menurut Rachmat, jalur Puncak II merupakan solusi mengatasi kemacetan kronis di jalur Puncak I. Kemacetan sudah terjadi lama dan setiap hari libur atau akhir pekan. Namun, pemerintah tidak dapat melakukan pelebaran badan jalan, karena terbatasnya lahan dan banyaknya bangunan, termasuk masalah pedagang kaki lima. Untuk itu, salah satu solusi dan pengembangan pembangunan kawasan Bogor, digagaslah program Jalan Puncak II, yang gerbangnya di Sirkuit Sentul tembus ke daerah Cianjur.
"Target kami tahun 2014 sudah selesai. Sekarang baru dibuat pembukaan jalan. Proyek ini, selain mengatasi kemacetan di Puncak, juga untuk pengembangan pembangunan di Kabupaten Bogor," ujar politikus PPP itu.
Kemacetan di Jalan Raya Puncak, Rachmat mengemukakan, telah membuat warga lokal di jalur tersebut menderita. Sebab, kemacetan terjadi nyaris setiap hari dan yang terparah pada akhir pekan serta hari libur. Akibat kemacetan tersebut, warga lokal banyak dirugikan. Bahkan, untuk menggelar pesta pernikahan atau resepsi pun mereka harus memilih di luar hari libur.
"Kalau Sabtu atau Minggu, apalagi sedang libur panjang, tamunya pada enggak ada. Bagaimana mau datang, mereka sudah kejebak macet duluan," ujar Rachmat. "Wajar kalau pusat memberi bantuan, karena macet Puncak bukan terjadi setahun sekali, seperti Pantura atau Nagrek, tapi setiap saat," ujar Rachmat.
ARIHTA U SURBAKTI
Berita terkait
Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran
23 hari lalu
Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.
Baca Selengkapnya5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia
12 Desember 2023
Indonesia mempunyai banyak jalan tol yang menghubungkan beberapa daerah, berikut 5 jalan tol terpanjang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan
9 November 2023
Uji coba sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali akan diadakan pada bulan Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo
1 Oktober 2023
Terkini: Mengapa Waduk Indonesia tidak mencapai 10 persen waduk di Korea, PT KAI tebar 73 tiket promo.
Baca SelengkapnyaSistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga
31 Juli 2023
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.
Baca SelengkapnyaJokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun
20 Mei 2023
Presiden Jokowi akan mulai memperbaiki jalan rusak di daerah pada Juni 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siapkan Rp 14,6 tr
Baca Selengkapnya9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran
5 April 2023
Saat Lebaran tahun lalu, hanya ada sekitar 6 ribu toilet di 127 rest area jalan tol.
Baca SelengkapnyaViral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya
8 Januari 2023
Kementerian PUPR menghebohkan publik lantaran memperkenalkan kucing bernama Kokom sebagai "pegawai baru"-nya di akun Twitternya.
Baca SelengkapnyaPasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan
4 November 2022
Gladak atau jembatan itu sudah pernah runtuh pascaerupsi Gunung Semeru 2021 dan kini sedang dalam pembangunan kembali.
Baca SelengkapnyaPerubahan Nama Jalan Tahap Dua di Jakarta, Riza Patria: Sudah Disusun
25 September 2022
Wagub DKI Riza Patria mengatakan rencana perubahan nama jalan di Jakarta sudah disusun, tapi belum bisa diumumkan
Baca Selengkapnya