Operasi Senyum untuk Tagih Tunggakan di Marunda

Reporter

Jumat, 19 Oktober 2012 22:31 WIB

ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (rusunawa) Wilayah I Dinas Perumahan DKI Jakarta, Kusnindar, mengatakan banyak penguni rusunawa Marunda, Jakarta Utara, yang menunggak restribusi alias uang sewa walau mereka sudah menghuni sekitar lima tahun. Menurut dia, hingga tahun ini para penghuni rusunawa Marunda telah menunggak membayar retribusi yang besarnya mencapai Rp 2,3 milyar.

Tunggakan tersebut berasal dari 410 unit rusunawa Marunda. Rusun yang terdiri empat blok ini memiliki 700 unit rumah. Untuk menagih tunggakan itu, kata dia, UPT menggelar Operasi Senyum dengan menerjunkan pegawainya yang cantik menagih tunggakan. “Agar mereka yang nunggak malu kalau tidak membayar. Operasi ini juga ada prosedur tetapnya,” kata Kusnindar ketika ditemui Tempo, Jumat, 19 Oktober 2012.

Menurut dia, uturan prosedur tetap Operasi Senyum dimulai dari teguran lisan. Lalu surat teguran I, surat teguran II, surat peringatan I, surat peringatan II, dan segel putih. Tindakan terakhir adalah segel merah atau pengosongan ruang yang ditempati jika penghuni tetap tidak mau membayar tunggakan. Masing-masing tahap ini diberi jarak 7 x 24 jam.

Kusnindar mengatakan Operasi senyum ini sebagai bentuk penegasan bahwa tunggakan itu tetap harus dibayar oleh penghuni. Dia merasa selama ini terlalu lembut dalam menangani para penunggak. “Lewat Operasi Senyum, kami lebih tegas kepada penunggak, tapi tidak dengan cara yang kasar,"ujar Kusnindar, sambil menambahkan tak banyak penghuni rusunawa Marunda yang sampai diusir karena menunggak retribusi.

Wakil Ketua RW 10 di blok A Rusunawa Marunda, Didik Suwandi, mengatakan penghuni yang menunggak membayar retribusi di 410 unit sudah merasakan Operasi Senyum kemarin. Ia mengatakan penghuni melakukan perlawanan, mereka tidak mau menerima penertiban tersebut dan takut diusir.

Penghuni, kata dia, meminta penertiban yang dilakukan UPT terkait tunggakan retribusi dikaji ulang agar tidak terlalu memberatkan penghuni. Dia menganggap retribusinya terlalu berat bagi penghuni terprogram yang digusur dari lahan proyek. Sebab, ketika mereka digusur dan dipindahkan ke rusunawa, seketika itu juga mereka kehilangan mata pencaharian mereka yang terletak di wilayah sebelumnya. Apalagi, di rusun ini fasilitas penunjang masih terbatas. “Transportasi pun masih susah. Bagaimana mereka mau mencari nafkah?"ujarnya.

Retribusi di rusunawa Marunda berbeda antara penghuni umum dan terprogram. Penghuni terprogram berkewajiban membayar retribusi Rp128 ribu-Rp159 ribu, sedangkan untuk yang umum Rp304.000-Rp371.000. Bagi yang menunggak bertahun-tahun, tak ada opsi untuk memutihkan tunggakan.

ISTMAN MP

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

7 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

25 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya