Kemahalan, Biaya MRT di Jakarta  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 31 Oktober 2012 05:21 WIB

Tempo/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Alokasi dana sebesar Rp 17 triliun untuk pembangunan konstruksi satu koridor mass rapid transit rute Lebak Bulus-Stasiun Dukuh Atas dianggap terlalu mahal. Nilai itu setara dengan Rp 940 miliar per kilometer atau hampir dua kali lipat biaya yang dibutuhkan untuk proyek yang sama di Singapura, jika dihitung dengan kurs dolar AS terhadap rupiah saat ini.

“Pemerintah DKI Jakarta harus mengevaluasi ulang proyek ini agar bisa mendapatkan harga yang murah,” ujar Direktur Eksekutif Masyarakat Transportasi Indonesia, Pandit Pranggana. Di Jakarta, biaya konstruksinya US$ 98 juta per kilometer, sedangkan di Singapura hanya US$ 54,5 juta per kilometer.

Menurut Pandit, salah satu penyebab biaya yang mahal di Jakarta adalah teknologi yang diadaptasi dari Jepang. Meski Japan International Cooperation Agency (JICA) meminjamkan 58 persen dari nilai dana total untuk proyek ini, Pandit menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa menyilangkan komponen pendukung MRT. “Misalnya mengadopsi teknologi dari Singapura atau Cina yang lebih murah," ujar Pandit.

Model manajemen yang akan diadopsi juga dianggap keliru. MRT Jakarta, menurut Pandit, memilih manajemen ala Land Transport Authority di Singapura, yang memisahkan antara operator dan pengembang di sekitar MRT, antara lain pertokoan dan bisnis.

Padahal, menurut Pandit, seharusnya pemerintah DKI mengadopsi sistem Hong Kong Trans Authority. “Kalau dalam sistem Hong Kong, laba dari bisnis properti juga bisa dinikmati oleh operator agar bisa menutup defisit anggaran," katanya.

Pemilihan model manajemen ini berefek pada pendapatan MRT. Jika menggunakan model manajemen dari Singapura, pendapatan non-tarif—seperti penyewaan tempat untuk pertokoan dan bisnis—akan sangat kecil, yakni hanya 7 persen dari nilai seluruh pendapatan. Adapun potensi dari pendapatan non-tarif bisa digenjot hingga mencapai 50 persen dari total nilai pendapatan, seperti yang terjadi di Hong Kong.

“MRT Hongkong pada 2005 memperoleh pendapatan non-tarif sebesar HK$ 7 miliar atau sekitar Rp 8,6 triliun,” kata Pandit.

Pemerintah, menurut dia, seharusnya jeli menangkap peluang dalam pembangunan MRT, terutama dalam sektor properti. Jika menggunakan model Singapura, pemerintah DKI akan sulit menutup subsidi biaya operasional Rp 85 miliar per tahun selama 10 tahun. Jika peluang itu tidak ditangkap, pemerintah bisa keteteran membayar utang ke JICA.

Direktur Keuangan dan Administrasi PT MRT Jakarta, Erlan Hidayat, menyatakan akan mengkaji masukan dari MTI. Namun, dia menyatakan biaya yang selama ini diketahui, yakni sebesar Rp 17 triliun, hanyalah plafon pinjaman dari JICA. “Biaya yang dikeluarkan nantinya tidak akan sebesar itu, yang jelas lebih murah,” katanya.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta PT MRT mempresentasikan ulang proyek MRT. Proyek yang semestinya sudah memasuki tahap tender tahap pertama ini sebelumnya sudah dibekukan.

SYAILENDRA | SUTJI DECILYA | NURHASIM








Advertising
Advertising




Terpopuler:
Alasan Angkot Kalah Pamor dengan Motor

Kabupaten Tangerang Bangun Terminal Utama

Seluruh Puskesmas Jakarta Akan Pakai CCTV

Kondisi Novi Amilia Membaik Setelah Detoksifikasi

Hujan Ringan Guyur Jakarta Siang Hari

Berita terkait

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

18 November 2022

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

Selama masa pengerjaan proyek MRT Jakarta, ada penemuan bekas rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

12 Mei 2019

Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

Sistem kereta bawah tanah atau MRT pertama Qatar akhirnya dibuka untuk umum setelah enam tahun pembangunan.

Baca Selengkapnya

Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

6 November 2018

Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjanjikan, kereta mass rapid transit (MRT) Jakarta dapat diakses warga pada Januari-Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

1 November 2018

Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan pihaknya segera akan membahas soal tumpang tindih jalur kereta MRT dan bus Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

31 Oktober 2018

Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana optimistis moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) fase pertama dapat beroperasi pada Maret 2019.

Baca Selengkapnya

MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

26 Oktober 2018

MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

Dewan tidak bisa memberikan persetujuan sebelum Perda tentang PMD PT MRT direvisi.

Baca Selengkapnya

Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

25 Oktober 2018

Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

Japan International Cooperation Agency (JICA) telah sepakat dengan Indonesia soal Perjanjian Pinjaman Official Development Assistance buat proyek MRT.

Baca Selengkapnya

MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

11 Oktober 2018

MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

Dewan Transportasi Kota Jakarta minta DKI dan PT MRT Jakarta menyusun standar pelayanan minimal.

Baca Selengkapnya

Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

2 Oktober 2018

Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

Vandalisme menimpa kereta MRT di Depo Lebak Bulus dan pelakunya sudah kabur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

2 Oktober 2018

Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

Kereta mass rapid transit atau MRT di Depo Lebak Bulus dicoret-coret orang tak dikenal.

Baca Selengkapnya