Satpol PP Siap Buang Tradisi Bak-buk-bak-buk

Reporter

Editor

Ali Anwar

Kamis, 1 November 2012 12:42 WIB

Petugas Satuan Polisi Pamong Praha (Satpol PP) melakukan razia gelandangan dan pengemis (gepeng) di sekitar Wilayah Menteng, Jakarta, Kamis (19/07). Razia tersebut dilakukan untuk mengurangi gepeng yang menjamur saat bulan suci Ramadhan. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Polisi Pamongpraja DKI Jakarta siap membuang tradisi bak-buk-bak-buk atau melakukan kekerasan terhadap warga Jakarta dalam menjalankan tugasnya. Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Effendi Anas, menyatakan akan melaksanakan instruksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu.

"Itu memang pedoman dan pegangan tugas di lapangan yang harus kami ikuti. Artinya, persuasif adalah memberi pengertian kepada objek yang ditertibkan. Kasih pengertian, kesadaran,” kata Effendi. “Kalau itu masih belum, baru kami kasih peringatan sekali, peringatan kedua, ketiga. Kalau sudah imun (kebal) dengan apa pun, yang kami bangun nggak digubris, ya sudah kami proses sesuai dengan law enforcement," ujar Effendi.

Effendi setuju dengan Satpol PP yang harus berubah ke arah persuasif. Bahkan, kata dia, selama dua tahun ini para anggota Satpol PP sedang dalam proses untuk berubah dari represif menjadi persuasif. "Tapi dengan catatan tidak lepas dari ketegasan. Catatan dalam hal-hal tertentu, kami juga bisa tegas," ujar dia.

Effendi juga menjamin tidak akan ada kekerasan yang dilakukan oleh anggotanya. Tentang peniadaan senjata dalam pekerjaan lapangan Satpol PP, Effendi mengaku tidak keberatan. “Saya menjalankan kebijakan Pak Gubernur. Alatnya disimpan, karena itu aset, tapi di seragam sudah tidak ada senjata," katanya.

Anggota Satpol PP, Afif, mengatakan penerapan kebijakan tersebut akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. "Setuju. Kalo memang diperintahkan begitu, siap. Sebelumnya juga begitu, tapi di lapangan situasinya gimana, ya manusiawilah. Memang dilema, " ujar Afif.

Tentang kelengkapan senjata yang dilucuti, Afif menjelaskan bahwa pentungan memang sudah tidak dipakai lagi, namun tameng dan tongkat masih ada, "Memang enggak bawa itu. Pentungan sudah saya pensiunkan. Sementara ini, tinggal tongkat dan tameng saja," ujar dia.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat memberikan pengarahan bagi Satpol PP di Jakarta, Kamis, 1 November 2012 meminta anggota Satpol PP yang berjumlah 6.400 personel agar tidak mengedepankan kekerasan,

Menurut dia, Satpol PP adalah cerminan dari watak pemerintah daerah. "Kalau Satpol PP-nya suka menggebuki di mana-mana, bak-buk-bak-buk, berarti pemerintah daerahnya juga sama. Pasti hobinya bak-buk-bak-buk," kata Jokowi.

Ia menginginkan Satpol PP bekerja dengan pendekatan persuasif, bukan dengan kekerasan. Jokowi menambahkan, petugas Satpol PP harus santun, ramah, tetapi tetap tegas karena mengangkat wibawa. "Tegas tidak berarti kasar. Itu berbeda," kata Jokowi. Tegas, menurut dia, diangkut tapi tidak digebuki. "Kalau pake digebuki itu kasar."

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

4 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

7 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

14 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya