Investor Bekasi Optimistis Masalah Buruh Beres  

Reporter

Sabtu, 3 November 2012 13:18 WIB

Para buruh meneriakkan yel-yel saat berunjuk rasa di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Rabu (24/10). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bekasi - Forum Investor Bekasi optimistis masalah perburuhan selesai dan tidak menimbulkan gangguan sosial di kawasan industri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sekretaris Umum Forum Investor Bekasi, Handoyo, mengatakan, pengusaha berkomitmen mempertahankan investasi di bidang industri dengan tetap berupaya bersinergi dengan buruh dan serikat pekerja di Bekasi.

"Kami aktif melakukan pertemuan dengan serikat buruh, duduk satu meja mencari solusi persoalan ketenagakerjaan," kata Handoyo, merespons aksi demonstrasi buruh yang berlangsung hingga malam hari dan mulai meresahkan masyarakat, Sabtu, 3 November 2012.

Menurut Handoyo, masalah utama yang memicu aksi buruh adalah aturan perburuan dari pemerintah yang kurang jelas. Akibatnya, muncul perbedaan sikap antara pengusaha dan buruh. Contohnya, sistem kerja kontrak. Buruh menuntut sistem itu dihapus untuk semua bidang pekerjaan.

Pengusaha, kata Handoyo, telah memiliki kebijakan yang bersifat mengakomodasi keinginan buruh dengan penghapusan sistem kerja kontrak.

Selain itu, kesepakatan tripartit antara pengusaha, buruh, dan pemerintah juga telah dicapai. Di antaranya, tidak ada lagi sweeping yang dilakukan para buruh sehingga mengganggu aktivitas kerja perusahaan.

Saat ini, kata Handoyo, kesepakatan itu memang belum sepenuhnya dipatuhi. Sejumlah buruh masih tetap melakukan aksi. Namun, dia yakin, dengan kerja sama yang baik, iklim industri kembali baik.

"Terlepas dari kepentingan apa pun... kami pengusaha ingin adanya kerja sama yang baik dengan pekerja," kata pemilik PT Mulya Keramin itu.

Kebijakan lain yang dilakukan pengusaha adalah memberikan skala prioritas kepada putra daerah untuk diterima sebagai pekerja di perusahaan masing-masing.

Forum Investor pada 8 November mendatang akan kembali duduk bersama dengan para buruh dan pemerintah mencari solusi persoalan perburuan di Kabupaten Bekasi, yang menjadi salah satu kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Forum Industri menggelar dialog dengan tema, "Industri in Harmony", yang rencananya dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Sebelumnya, Ketua FSPMI Kabupaten Bekasi Obon Tabroni menyalahkan pemerintah daerah yang tidak tanggap menyelesaikan persoalan perburuhan di Kabupaten Bekasi. Dalam sebulan, kata Obon, ada sepuluh aduan masalah ketenagakerjaan, tetapi tidak ada yang kelar. "Bagaimana bisa selesai, Dinas Tenaga Kerja hanya memiliki enam orang mediator untuk menangani masalah di 4.600 perusahaan," kata dia.

Aksi demonstrasi yang berlangsung hingga malam hari, menurut Obon, bukan dilakukan dalam bentuk turun ke jalan. Namun pertemuan dengan pengusaha industri dalam bentuk mediasi yang tidak selesai pada siang hari, sehingga mereka enggan meninggalkan kawasan sebelum ada hasilnya. "Kalau dilanjutkan esok hari, susah lagi menemui pengusaha," katanya.

Obon merespons positif upaya pengusaha dalam menyelesaikan persoalan tenaga kerja yang mulai membaik.

HAMLUDDIN

Berita lain:
Kemahalan, Biaya MRT di Jakarta

Seluruh Puskesmas Jakarta Akan Pakai CCTV

SMAN 70 Ragu Pecat Siswa Tersangka Tawuran

Kondisi Novi Amilia Membaik Setelah Detoksifikasi

Warga Mulai Resahkan Demo Buruh di Bekasi

Berita terkait

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

24 Januari 2022

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Siapkan 8.500 Personel di Aksi Buruh di Depan Istana Besok

6 Oktober 2017

Polisi Siapkan 8.500 Personel di Aksi Buruh di Depan Istana Besok

Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiapkan 8.500 personel mengamankan aksi buruh yang diadakan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, besok.

Baca Selengkapnya

Agustus 2017, Upah Buruh Tani Naik

15 September 2017

Agustus 2017, Upah Buruh Tani Naik

BPS mencatat upah nominal harian buruh tani nasional pada Agustus 2017 mengalami kenaikan.

Baca Selengkapnya

Juni 2017 Upah Buruh Harian Tani Meningkat Tipis 0,26 Persen

17 Juli 2017

Juni 2017 Upah Buruh Harian Tani Meningkat Tipis 0,26 Persen

BPS mencatat upah nominal harian buruh tani nasional pada Juni
2017 meningkat sebesar 0,26 persen.

Baca Selengkapnya

KSPI Bantah Said Iqbal Bangun Rumah Mewah dari Iuran Buruh  

5 Mei 2017

KSPI Bantah Said Iqbal Bangun Rumah Mewah dari Iuran Buruh  

Juru bicara KSPI menjelaskan ihwal isu rumah mewah yang menghantam Said Iqbal, Ketua KSPI.

Baca Selengkapnya

Peringatan May Day, Buruh Indonesia Usung Tema HOSJATUM

30 April 2017

Peringatan May Day, Buruh Indonesia Usung Tema HOSJATUM

Said mengkritik sistem outsourcing sebgaai bentuk perbudakan modern.

Baca Selengkapnya

Komite Aksi Perempuan Tuntut Upah Layak Bagi Buruh

29 April 2017

Komite Aksi Perempuan Tuntut Upah Layak Bagi Buruh

Penghasilan yang tak mencukupi ternyata diperparah dengan beban kerja yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Sambut Mayday, Pemkot Tangerang dan SPSI Siapkan Pentas Seni

21 April 2017

Sambut Mayday, Pemkot Tangerang dan SPSI Siapkan Pentas Seni

Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) akan menggelar acara perlombaan hingga gelar seni

Baca Selengkapnya

BPS: Upah Buruh Tani Naik Jadi Rp 49.473,00 Per Hari

18 April 2017

BPS: Upah Buruh Tani Naik Jadi Rp 49.473,00 Per Hari

Upah nominal harian buruh tani nasional pada Maret 2017 naik
0,42 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Acuhkan Imbauan Menteri Hanif, KPBI Tetap Demo pada Hari Buruh  

15 April 2017

Acuhkan Imbauan Menteri Hanif, KPBI Tetap Demo pada Hari Buruh  

KPBI tetap menginstruksikan seluruh anggotanya melakukan unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2017.

Baca Selengkapnya