TEMPO.CO, Jakarta - Lima pasang calon Wali Kota Bekasi dinyatakan melanggar ketentuan administrasi. Panitia Pengawas Pemilu kota setempat mencatat pelanggaran itu dilakukan sebelum gelaran jadwal kampanye yang sudah ditetapkan.
"Kami sudah melaporkan ke Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi," kata Kepala Divisi Penindakan Panitia Pengawas Pemilu Kota Bekasi, Sulaiman, Selasa, 13 November 2012. Sejauh ini, Panitia Pengawas Pemilu masih menanti keputusan dari komisi tersebut.
Sulaiman menyebutkan, kelima pasang calon tersebut ialah pasangan Salih-Anwar (Salam), Sumiyati-Anim (SM2-Anim), Dadang-Lucky (Dalu), Pepen-Syaikhu (PAS), dan Awing-Andi (Azib). Menurut dia, sedikitnya ada sembilan kasus pelanggaran administrasi yang tercatat oleh Panitia Pengawas Pemilu.
Sulaiman mengatakan, pelanggaran yang paling mencolok adalah pemasangan alat peraga kampanye. Kondisi itu dilakukan di luar jadwal kampanye yang telah ditetapkan pada 29 November-12 Desember 2012. "Alat peraga dipasang sembarang, dan merusak estetika," ujar Sulaiman.
Panitia Pengawas Pemilu pun menuding hal itu dilakukan oleh seluruh tim sukses peserta Pemilihan Wali Kota Bekasi. Dampaknya, Sulaiman menambahkan, banyak masyarakat yang mendesak Panitia Pengawas Pemilu menertibkan alat peraga tersebut.
Panitia Pengawas juga mencatat dugaan kampanye terselubung yang dilakukan seluruh kandidat di sejumlah media massa. Itu seperti penyampaian visi-misi dan ajakan memilih, serta debat kandidat para pasangan calon di radio lokal setempat.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi Hendy Irawan mengaku telah memproses bentuk sanksi bagi sejumlah pelanggaran yang dilakukan peserta pemilihan wali kota. Untuk pelanggaran alat peraga kampanye, bakal dijatuhkan sanksi berupa penurunan spanduk, baliho, dan lainnya. "Saya rasa sanksi itu sudah cukup," ujarnya.
Hendy mengaku sudah menjalin koordinasi dengan sejumlah instansi yang berwenang dalam Pemilu tersebut, guna membahas terkait dengan proses penertiban alat peraga kampanye dalam waktu dekat.
MUHAMMAD GHUFRON
Berita terkait
KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024
7 Agustus 2023
KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)
Baca SelengkapnyaPilkada Kalsel : Denny Indrayana Nomor 2, Sahbirin Nomor 1
24 September 2020
Komisi Pemilihan Umum Daerah Kalimantan Selatan mengundi nomor pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada 2020.
Baca SelengkapnyaVicky Prasetyo Daftar Jadi Calon Wakil Bupati Pohuwato Gorontalo
24 Februari 2020
Mendaftarkan diri sebagai calon wakil bupati lewat jalur independen, Vicky Prasetyo berjanji menyebarkan cinta untuk masyarakat Pohuwato, Gorontalo.
Baca SelengkapnyaKPU DKI Tunda Putusan Bawaslu, Muhammad Taufik Akan Kembali Gugat
4 September 2018
Ketua KPU DKI Betty Idroos mengatakan, penundaan kasus Muhammad Taufik itu didasarkan pada surat edaran KPU pusat.
Baca SelengkapnyaBawaslu Loloskan Taufik Gerindra, KPU DKI Tunggu Putusan MA
4 September 2018
Taufik Gerindra, mantan napi korupsi, diloloskan sebagai bakal caleg oleh Bawaslu, KPU DKI masih nunggu putusan MA.
Baca SelengkapnyaKPU Kabupaten Tangerang Targetkan 80 Persen Suara Pemilih
30 Mei 2018
KPU menggandeng lembaga swadaya masyarakat guna meyakinkan pemilih untuk datang ke tempat pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaKPU Jawa Barat Tak Bisa Mengakses Pesantren Al Zaytun Indramayu
17 Maret 2018
Petugas KPU Jawa Barat yang bertugas mencocokkan dan meneliti identitas pemilih Pilgub Jawa Barat dilarang masuk ke Pesantren Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaKPU Sumut Akan Mendampingi JR Saragih Melegalisasi Ijazah SMA
7 Maret 2018
KPU Sumut telah mengirimkan surat kepada JR Saragih. Surat itu berisi permintaan agar JR Saragih melegalisasi ijazah SMA-nya. KPU Siap mendampingi.
Baca SelengkapnyaTersangka Suap, Ketua Panwaslu dan Komisioner KPU Garut Ditangkap
25 Februari 2018
Tersangka suap Ketua Panwaslu dan Komisioner KPUD Garut sedang diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaFadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas
6 Januari 2018
Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.
Baca Selengkapnya