Ini Alasan Jokowi Tunda Lagi Proyek MRT

Reporter

Rabu, 28 November 2012 22:01 WIB

Joko Widodo alias Jokowi saat diwawancarai TEMPO di "Rumah Saya" Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 20-9, 2012. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali menunda penetapan putusan nasib proyek MRT. Dia mengatakan, penjelasan dari PT MRT Jakarta masig belum memberikan kejelasan.

"Buat apa saya memutuskan kalau belum jelas," katanya di Jakarta, Rabu, 28 November 2012. (Baca: Jokowi Tunda Lagi Putusan Proyek MRT)

Ada beberapa hal yang membuat Jokowi kembali menunda keputusan proyek MRT. Apa saja?

1. Menurut Jokowi, penjelasan mengenai mekanisme return of investment yang disampaikan oleh PT MRT Jakarta masih belum memuaskan. Dia meminta PT MRT Jakarta untuk memperjelas lagi skema return of investment proyek tersebut. "Saya juga ingin cepat memutuskan, tapi kalau kalkulasinya belum matang bagaimana," kata dia.

2. Masalah sosial dalam proyek MRT.
Jokowi menyatakan mendukung proyek MRT bagi pemecahan masalah kemacetan di Jakarta. Tapi dia meminta agar semua masalah dipastikan dengan baik. "Termasuk masalah sosial masyarakat di Fatmawati Jakarta Selatan itu," katanya.

3. Soal pinjaman.
Jokowi mengaku tidak keberatan harus berutang kepada investor Jepang. Dia menilai tingkat utang yang diberikan cukup mudah dan jangka pengembaliannya panjang. "Saya sih tidak ada masalah," kata dia.

4. Pengadaan barang dan jasa dalam proyek MRT
Masalah yang perlu dipastikan lagi, kata Jokowi, adalah pengadaan barang dan jasa yang sebesar 30 persen dari Jepang. Dia meminta PT MRT Jakarta untuk memastikan apakah kebutuhan barang dan jasa dari Jepang hanya 30 persen. "Ini harus dipertajam apakah benar hanya 30 persen," ujarnya.

5. Menurut Jokowi, proyek MRT ini harus menjadi proyek jangka panjang yang bisa dimanfaatkan masyarakat. "Kita jangan cuma berfikir 20-30 tahun, tapi harus 50-100 tahun," ujarnya. Karena itu, pembangunan MRT bawah tanah perlu dilakukan untuk memaksimalkan pemanfaatan tanah.

6. Soal subsidi juga menjadi perhatian tersendiri bagi Jokowi. Dia meminta agar kepastian soal subsidi itu dikaji mengingat jumlahnya yang sangat besar. "Semakin banyak pemaparan malah semakin membingungkan," ujarnya.

Gubernur pun belum menentukan kapan akan membuat putusan soal mega proyek di ibukota tersebut. Dia sendiri melihat masih banyak persoalan yang belum bisa diselesaikan terkait MRT. "Tadinya yakin bisa diputuskan hari ini, tapi ternyata masih banyak masalah," ujarnya.


DIMAS SIREGAR



Berita Lainnya:
Jokowi Pilih Kampung Sawah Ketimbang MRT
Pusing Rapat Soal MRT, Jokowi Walk Out
Ahok Emoh GOR Lebak Bulus Dikorbankan untuk MRT
Jepang Minta Kontraktor Utama MRT dari Negaranya
MRT Jakarta Perlu Berkaca ke Hong Kong
PT Penjaminan Infrastruktur Siap Menjamin Proyek MRT
Begini Janji-janji MRT di Jakarta

Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

7 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

8 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

9 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

10 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

10 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

16 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

17 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

18 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya