TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan pengunjuk rasa dari buruh tiba di dekat Istana Merdeka, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, sekitar pukul 15.00, Rabu, 5 Desember 2012. Lebih dari 1.000 massa gabungan dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), dan Masyarakat Laskar Merah Putih itu berjalan dari Bundaran HI.
Di Istana, ternyata mereka disambut barisan polisi wanita yang bertugas mengamankan demonstrasi. Akhirnya, inilah yang terjadi. Para pengunjuk rasa menyapa barisan polisi cantik yang sedang bersiaga. "Kemajuan, ya, polisi yang berjaga sekarang cantik-cantik," kata salah seorang peserta unjuk rasa sambil tertawa.
Para buruh menyerukan penolakan terhadap sistem outsourcing. Massa sudah berkumpul sejak siang hari di Bundaran Hotel Indonesia. Mereka rencananya berunjuk rasa di sekitar Bundaran HI, Istana negara, DPR, Mabes Polri, serta Kedutaan Besar Malaysia, Italia, Jepang, dan Korea.
Sebelum menuju Istana, mereka sengaja melewati Kedutaan Besar Korea Selatan. Di sana, mereka menyerukan yel-yel untuk memboikot produk asal Korea Selatan sebagai bentuk protes. Sebab, banyak perusahaan Korea yang masih menggunakan sistem outsourcing.
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
24 Mei 2023
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
Ratusan ribu buruh dari berbagai wilayah akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau omnibus law.