Pelapor Bupati Aceng Fikri Siap Dikonfrontasi

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 10 Desember 2012 10:53 WIB

Bupati Kabupaten Garut H Aceng M Fikri. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Jakarta - Asep Rahmat Kurnia Jaya, pelapor dugaan penipuan dan pemerasan oleh Bupati Garut Aceng H.M. Fikri, memastikan siap dikonfrontasi dengan Aceng. Asep saat ini sudah hadir dan masuk ke ruangan tempat Aceng diperiksa penyidik di ruangan Kepala Sub-direktorat I Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrim) Umum Polda Jawa Barat.

"Ya, saya akan dikonfrontasi dengan Aceng," ujarnya di kantor Ditreskrim Polda, Senin, 10 Desember 2012. Asep tampak duduk bersama Asep Maher, yang juga dia laporkan dalam kasus yang sama bersama Aceng ke Polda Jawa Barat.

Asep Maher mengatakan, dia hari ini juga akan diperiksa penyidik. Pemeriksaan kali ini yang kedua dia jalani. "Saya diperiksa pertama kali tujuh bulan lalu. Pada Mei, tak lama setelah kasusnya dilaporkan (Asep Rahmat)," katanya.

Asep Maher emoh menuturkan perincian materi pemeriksaan pertama pada Mei lalu. "Yang jelas, terkait laporan dia (Asep Rahmat)," katanya.

Bupati Aceng Fikri kini tengah menjalani pemeriksaan di Ruang Kepala Sub-direktorat Reserse Kriminal Umum I Keamanan Negara Polda Jawa Barat. "(Datang) jam 7 pagi tadi. Ya, sedang diperiksa. Penyidiknya Oon Suhendar dan tim," ujarnya menjawab pesan pendek Tempo, Senin, 10 Desember.

Berkacamata, Aceng tampak mengenakan peci hitam, kemeja putih lengan panjang digulung sebatas siku dengan pin Garuda Pancasila menempel di bagian kerah, serta celana panjang warna gelap. Didampingi Ujang, dia sempat keluar dari ruang pemeriksaan menuju toilet.

Sekeluar dari ruangan, dia langsung dikerubuti puluhan wartawan media cetak dan elektronik. Namun, ia menolak menjawab ketika ditanya sudah berapa pertanyaan yang dilontarkan penyidik kepada dirinya.

Sekitar sejam sebelum Aceng keluar, juru bicara Polda, Komisaris Besar Martinus Sitompul, membenarkan Aceng tengah menjalani pemeriksaan. "Pemeriksaan mulai sekitar pukul 08.30 di ruang Kasubdit I Kamneg. Sekarang sudah ditanyai sekitar 13 pertanyaan," kata Martinus di kantornya.

Didampingi pengacaranya, menurut dia, Aceng diperiksa penyidik Komisaris Oon. "Yang disiapkan penyidik sekitar 25-30 pertanyaan. Pertanyaan mulai soal identitas, kesehatan, dan tentunya materi perkaranya," kata Martinus.

Martinus juga menyebutkan, sejauh ini, agenda utama penyidik adalah memeriksa Aceng sebagai saksi. "Sejauh ini kami sudah memeriksa delapan saksi, ditambah dia (Aceng) berarti sudah ada sembilan saksi yang diperiksa," ujar dia.

Bupati Aceng diadukan Asep Rahmat Kurnia Jaya, salah seorang calon dalam pemilihan Wakil Bupati Garut. Asep mengaku dimintai duit Rp 500 juta oleh Aceng melalui utusannya, Asep Maher.

Permintaan duit diiringi iming-iming memasukkan Asep dalam nominasi calon kuat wakil bupati. Karena tergiur iming-iming itu, Asep mengaku menyetor US$ 25 ribu atau sekitar Rp 237,5 juta kepada Aceng.

Setelah menyetor duit itu, menurut Asep, Aceng pun sempat berjanji mengembalikan duit US$ 25 ribu itu jika Asep ternyata tak terpilih jadi wakil bupati. Namun, setelah Asep tak terpilih, Aceng tak pernah mengembalikan duit itu.

ERICK P. HARDI

Berita Terkait:

Aceng, Shinta dan Bapaknya Tak Harmonis, Kenapa?

Habis Nikah, Bupati Aceng Boyong Shinta ke Garut

Jika Sembuh, Hari Ini Bupati Aceng Janji ke Polisi

Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah

Bupati Aceng Keluar Rumah Sakit

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

37 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

40 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

41 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

43 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

45 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

56 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya