TEMPO.CO, Jakarta - Korban banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung kesulitan memperoleh air bersih. Sambil menunggu bantuan air bersih dari pemerintah, warga menggunakan cara lama untuk mendapatkan air yang mereka anggap bersih dan menyucikan, yakni mengendapkan air kali yang keruh.
Siti, 28 tahun, sebagai contoh. Warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang menjadi korban banjir Kali Citarum ini mengungkapkan tip memperoleh air bersih versi warga.
Caranya, kata dia, setelah air keruh didiamkan selama satu jam, lumpurnya akan mengendap di dasar ember, sementara airnya, yang menjadi agak jernih, siap digunakan untuk mandi, mencuci, dan beristinja (menghilangkan najis setelah buang air besar dan buang air kecil).
“Mandi dan beristinja pakai air kali yang diendapkan, seadanya saja,” kata Siti kepada Tempo, Senin, 24 Desember 2012. Setelah putranya, Kahfi, 5 tahun, buang air kecil di atas genangan air, Siti menggunakan air endapan tersebut untuk beristinja.
Ani, 29 tahun, tetangga Siti, mengatakan, menggunakan air endapan sudah jamak dipakai warga secara turun-temurun. Memang, ujar Ani, biasanya saat musim banjir ini, ada mobil tangki pengangkut air dari kelurahan yang datang ke rumah-rumah warga. "Tapi itu buat air minum. Sedangkan untuk cebok (istinja), kami pakai air kali yang diendapkan," kata Ani.
Sejauh ini, mereka menganggap endapan air kali tidak berbahaya bagi kesehatan. "Ada, sih, anak-anak (tetangga) yang meriang, diare. Tapi anak-anak saya masih sehat," kata Dewi, 24 tahun.
ATMI PERTIWI
Berita terkait
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
26 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
33 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
40 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
42 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
53 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
6 Maret 2024
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaMenelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?
5 Maret 2024
Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
Baca SelengkapnyaPerkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan
2 Maret 2024
Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPeriset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta
1 Maret 2024
Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.
Baca Selengkapnya