Kios Dibongkar, Pedagang di Stasiun Citayam Pasrah
Editor
Ali Anwar
Senin, 24 Desember 2012 17:52 WIB
TEMPO.CO, Depok - PT Kereta Api Indonesia kembali membongkar kios pedagang di sekitar Stasiun Citayam, Depok, Senin, 24 Desember 2012. Pembongkaran dilakukan oleh PT KAI bersama para pemilik kios.
"Di Citayam (pemilik) membongkar sendiri (kiosnya) karena masa sewa sudah habis. Tentu kalau (masa sewa) masih ada, kami menghormati dengan mengembalikan sisa sewanya," kata Humas PT KAI Daerah Operasional I, Mateta Rizalulhaq, di lokasi pembongkaran, Senin, 24 Desember 2012.
Mateta mengatakan, pembongkaran tersebut merupakan lanjutan dari pembongkaran di Stasiun Bogor, Cilebut, Depok Baru, dan beberapa stasiun lainnya. Mateta mengklaim pembongkaran kali ini sangat kondusif karena para penyewa kios membongkar sendiri kiosnya. "Beberapa stasiun juga sudah," katanya.
Menurut Mateta, sebanyak 63 kios dibongkar hari ini. Sedangkan jumlah total yang akan dibongkar sebanyak 104 kios. Pembongkaran akan dilakukan bertahap sampai tiga hari ke depan. Pembongkaran dilakukan untuk mengembalikan hak penumpang terhadap peron stasiun dan untuk membuat lahan parkir. "Semua peron akan dibersihkan dari PKL dan haknya akan dikembalikan kepada penumpang," katanya.
Mateta juga mengatakan pihaknya masih akan membersihkan 50 titik stasiun lagi secara bertahap. "Ada sekitar 50 titik stasiun lagi," katanya. PT KAI, kata dia, berharap apa yang dilakukan pihaknya dapat dipahami oleh masyarakat secara luas, terutama para pengguna kereta.
Manurut dia, PT KAI juga akan membuat tempat parkir lebih tertata sehingga penumpang yang ke stasiun dengan memakai kendaraan pribadi bisa nyaman. PT KAI juga akan memperbanyak frekuensi kereta di Jabodetabek. "Sesuai perpres 83 2011, kami akan selesaikan jalur ke Bandara. menata komuter Jabodetabek, baik frekuensi keretanya, maupun kualitasnya," kata dia.
Para pedagang di Stasiun Citayam terlihat hanya bisa pasrah saat para petugas PT KAI membongkar kios mereka. Penyewa kios, Wangsih, 57 tahun, mengaku sudah berdagang di sana selama 15 tahun dan sudah mendapatkan banyak pelanggan.
Karena itu, ia mengaku sedih saat kiosnya dibongkar. "Sedih sekali, karena belum tahu saya mau pindah kemana," kata dia. Menurut Warsih, sebenarnya sewa kiosnya akan berakhir pada 2013. Namun, dirinya sudah pasrah dengan pembongkaran itu. Sementara uang sisa kontrakan satu tahun itu belum dikembalikan oleh pemilik kios. "Masih 1 tahun sisa sewa kontrakan. Setahunnya Rp 6,5 juta," kata dia.
ILHAM TIRTA