Ratusan Orang Berunjuk Rasa Di KPU

Reporter

Editor

Senin, 19 Juli 2004 16:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ratusan orang yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Pemuda Peduli Indonesia (KOMPPI), Front Pemuda Jakarta, Poros Pemuda Indonesia, dan Ampera Aliansi Masyarakat Peduli Pilihan Rakyat, mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan meminta agar pemilihan presiden diulang. ?KPU telah melakukan ketidakberesan prosedur seperti masalah tinta dan pencoblosan gambar, karena itu kami meminta pemilihan umum diulang,? kata Fahrur Rozi dari KOMPPI, didepan KPU, Senin (19/7). Surat edaran KPU bernomor 1.551 tentang sahnya surat suara dengan coblosan tembus halaman judul telah menjadi awal bentuk kecurangan dan manipulasi suara. Dengan adanya edaran surat tadi menjadikan penghitungan pemilu menjadi tidak jelas aturan mainnya. Instruksi penghitungan ulang dalam surat edaran ini menghilangkan batas pembeda antara suara yang sah dan tidak sah dan membuka selebar-lebarnya praktek pengurangan dan penggelembungan suara secara sistematis. ?Keluarnya surat edaran ini salah satu bukti bahwa KPU menjadi biang keladi kekisruhan pemilu,? kata Fahrur Rozi. Jikalau pemilu ulang tidak terlaksana maka KOMPPI juga meminta untuk dilakukan penghitungan ulang suara. ?Penghitungan suara harus dilakukan karena untuk menjaga kepercayaan masyarakat,? kata Fahrur Rozi. KOMPPI juga belum bisa menerima hasil penghitungan suara saat ini jika tidak diadakan penghitungan secara ulang. Dalam siaran persnya, KOMPPI mengeluarkan pernyataan sikap yaitu meminta pertanggungjawaban KPU secara hukum, politik, dan moral. Anggota KPU harus meminta maaf kepada rakyat atas kekisruhan pemilu serta mengundurkan diri sebagai anggota KPU. Mendesak kepada presiden dan DPR untuk memberhentikan anggota-anggota KPU serta menganti dengan anggota KPU yang baru yang lebih kredibel dan berpihak kepada rakyat. Juga, mendesak pemilihan presiden untuk diulang, demi menyelematkan suara atau pilihan rakyat. Demo berlangsung dengan mengusung berbagai spanduk yang mengecam ketidakbecusan KPU dalam menyelenggarakan pemilihan umum. Sementara itu, puluhan orang yang menyatakan dirinya masyarakat Indramayu, juga mendatangi KPU menuntut kejelasan sikap KPU mengenai penggelembungan suara di Al Zaytun. Mereka membentangkan spanduk sepanjang 15 meter yang bertuliskan, masyarakat Indramayu menolak diadakan pemilihan ulang di Al Zaytun karena kasus penggelembungan suara di Al Zaytun adalah kesalahan mereka sendiri dan merupakan tindak pidana. Sementara itu puluhan polisi saat ini berjaga digerbang KPU dengan memasang garis polisi di sepanjang pintu gerbang kantor KPU. Muhamad Fasabeni ? Tempo News Room

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

54 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

6 Februari 2024

BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

Aksi di Balai Kota Solo tersebut juga langsung ditemui Gibran. Dia mengajak koordinator lapangan masuk ke ruang kantornya dan bertemu empat.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

6 Februari 2024

Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

Tanpa berbasa-basi, Gibran langsung menandatangani selembar surat bertuliskan Paksa Integritas. Peserta aksi menciumi tangan Gibran.

Baca Selengkapnya

5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

5 Februari 2024

5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

Gerakan mahasiswa muncul karena proses demokrasi dianggap tidak berjalan sebagai mana mestinya

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

21 Desember 2023

Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

Aksi BEM UGM mengkritik Jokowi juga dianggap pesanan atau ditunggangi partai politik tertentu karena bersamaan momentun Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

16 Desember 2023

Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

Gielbran bersama BEM UGM sempat viral karena menggelar aksi dan memberikan gelar kepada Presiden Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

16 Desember 2023

BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

Gielbran menyatakan, pihaknya justru bertanya-tanya ketika Jokowi menyinggung soal etika ketimuran saat mahasiswa menggelar aksi itu.

Baca Selengkapnya

Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

11 Desember 2023

Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengkritik Jokowi sebagai 'Alumni UGM Paling Memalukan'.

Baca Selengkapnya