Paruh Burung Senilai Rp 1 Miliar Diselundupkan

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 5 Januari 2013 03:51 WIB

Burung Enggang Gading, hewan yang dilindungi. Spesies ini mendekati punah dan atau langka.

TEMPO.CO , Tangerang: Petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta dan Avition Security Angkasa Pura II menangkap empat warga negara Cina. Mereka diduga menyelundupkan 248 paruh burung Enggang Gading dan 189 keping sisik trenggiling ke negaranya. Bagian dari hewan langka yang dilindungi ini bernilai Rp 1 Miliar.

Mereka yang berinisial YZ, LZ, WQ dan LB ditangkap di terminal keberangkatan II D Bandara Soekarno Hatta, 3 Januari 2013. Para tersangka penyelundup ini akan terbang ke Cina menggunakan pesawat Cina Airlines nomor penerbangan CI-678 tujuan Hongkong.

Keempat orang tadi mengawetkan dan mengemas rapi paruh burung Enggang sebagai barang bawaan penumpang. Sisik Trenggeling dimasukan ke dalam bungkusan paruh burung.

LB membawa 83 paruh burung Enggang, WQ membawa 36 keping kulit Trenggeling. LZ membawa 87 paruh burung Enggang Gading dan 80 keping kulit Trenggeiling. Adapun YZ membawa 78 paruh burung dan 73 keping kulit Trenggiling. “Nilai nominal bagian satwa langkah ini cukup tinggi, 1 paruh burung Enggang Gading senilai Rp 4 juta dan satu sisik Trenggeling seharga US$ 2,” kata Kepala Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Oza Olavia di bandara Jum’at 4 Januari 2012.

Para tersangka penyelundup ini membawa paruh Burung Enggang Gading dari hutan Kalimantan. Mereka hendak menjual ke Cina sebagai bahan obat-obatan, dan perhiasan. Paruh ini dipercaya sebagai obat penangkal racun. “Meski secara ilmiah belum bisa dibuktikan,” kata Oza.

Menurut Oza, empat warga Cina tersebut dinilai melanggar Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Burung Enggang Gading dan Trenggiling merupakan satwa yang termasuk dalam Apendik 1 dan Undang-unang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem dengan ancaman hukuman lima tahun penjara denda paling banyak Rp 100 juta.

Kepala BKSDA DKI Jakarta Awen Supranata mengatakan hewan langkah dalam Apendik 1 berarti populasinya sudah sangat sedikit dan hanya berada di beberapa tempat saja. BKSDA akan mengembangkan penyidikan dan penyelidikan kasus penyelundupan satwa langkah ini.

JONIANSYAH

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya