Remajakan Kawasan Kumuh Sesuai Keinginan Warga

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Senin, 7 Januari 2013 16:25 WIB

Pemandangan kontras antara pemukiman kumuh dengan gedung bertingkat di kawasan Kemang, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 3.000 unit rumah di lima RW di kawasan kumuh akan diremajakan, tinggal menunggu ketok palu dari Dewan. Menurut Kepala Seksi Perencanaan Teknis Perumahan dan Permukiman Suku Dinas Permukiman dan Gedung Pemda Jakarta Selatan, Suharyanti, pembangunannya bergantung pada warga sendiri, ingin dibangun model deret menyamping atau mau naik ke atas.

"Pembangunan diserahkan kepada Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK). Tapi tetap ada konsultan dari pemerintah yang mengawasi pembangunan," kata Yanti, Senin, 7 Januari 2013.

Dengan demikian, pembangunan yang dilakukan tidak menyimpang dari ketentuan. Misal, jarak antara bibir kali dan rumah sekitar lima meter, dan ada ruang hijaunya. Kemudian sanitasi yang memadai juga menjadi sorotan.

Yanti juga mewanti-wanti soal penggunaan dana yang sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat. Pasalnya, LMK-lah yang berwenang menarik dana dari bank. "Penarikan dilakukan bertahap, dan kami tinggal mengawasi," kata Yanti.

Menurut dia, pembangunannya harus sesuai dengan kesepakatan. Jika ada warga yang membangun tidak sesuai, kata dia, bisa tidak mendapatkan dana tersebut. Kelima wilayah yang akan dibangun itu bisa dibilang sebagai percontohan untuk wilayah lain.

Salah seorang warga RW 01 Kelurahan Kuningan Barat, Arini, yang ditemui Tempo, mengatakan sepakat dengan program ini. Rumah Aini sendiri persis di pinggir Kali Pesanggrahan, yang melintasi kawasan tersebut.

"Asalkan nanti kompensasi yang kami terima juga pas," ujar wanita yang berjualan makanan ini. "Artinya, kalau sekarang kami punya rumah, besok (saat kampung deret jadi) juga harus punya rumah."

Menurut pantauan Tempo, di RW 01 Kelurahan Kuningan Barat, ada rumah yang dibangun persis di atas kali. Kebanyakan rumah yang ada di sana memang dibangun persis di bibir kali. Bahkan kebanyakan rumah tidak memberikan ruang bagi kali.

SYAILENDRA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

4 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

20 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

22 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

56 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya