Pasien KJS Keluhkan Minimnya Tenaga Medis  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 21 Februari 2013 14:23 WIB

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta. TEMPO/ Arie BasukiPhotographer: Dimas AryoDownload

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pasien Kartu Jakarta Sehat (KJS) mulai mengeluhkan lambannya pelayanan akibat minimnya dokter dan perawat. "Mereka, khususnya dokter, masih kurang banyak, sehingga tidak fokus akibat kebanyakan pasien," ujar Boan Efendi, 48 tahun, warga Cakung yang berobat di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, Kamis, 21 Februari 2013.

Lonjakan pasien setelah diterbitkannya KJS membuat layanan dokter dan perawat meningkat. Mereka mendapatkan jatah untuk melayani pasien lebih tinggi dibanding sebelumnya. "Kalau biasa, kan, paling 20 orang. Sekarang mungkin bisa dua kali lipatnya," ujar dia.

Pasien penyakit syaraf itu mengeluhkan minimnya dokter syaraf di RS Koja sehingga pelayanan menjadi lama, padahal sebelumnya terbilang cepat. "KJS sangat membantu pembiayaan kami, tapi sayang belum ada penambahan dokter," kata dia.

Hingga kini, jumlah dokter syaraf di RS Koja hanya sekitar dua orang, sedangkan pasien yang berobat bisa di atas 50 orang per hari. "Saya tadi ke sini sejak Subuh, baru selesai jam 12.00 siang ini," ujarnya.

Ia berharap dengan semakin membaiknya pelayanan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa memperhatikan ketersediaan dokter dan perawat sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan warga. "Kasihan juga kalau terlalu banyak pasiennya mereka bisa tidak fokus dan bahkan menggerutu," kata Sunarti, istri Boan Efenndi.

Kondisi serupa disampaikan Tati, pasien dari Kampung Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur. Titi mengeluhkan membeludaknya pasien. Di lain pihak, jumlah perawat hampir sama dengan sebelum diberlakukannya KJS. "Keluarga saya bahkan sampai berbaring di ruangan luar, meskipun langsung ditangani. Sebab perawatnya sedikit, jadi gantian," ujar dia.

Perempuan berusia 40 tahun ini menyatakan, peningkatan jumlah pasien mesti diimbangi dengan peningkatan jumlah dokter dan perawat. "Kalau soal pelayanan jelas ada perubahan. Namun, soal lamanya memang kita akui masih lama," kata dia.

JAYADI SUPRIADIN

Terpopuler:

Diberhentikan SBY, Bupati Aceng Membangkang

Pecah Jalan Para Pimpinan KPK

ICW : Anas Tetap Bisa Dijerat Gratifikasi

Jokowi Ikut Kampanye, Pramono Kritik Mendagri

Anggito Belum Yakin Century Berdampak Sistemik

Marzuki Alie Tak Perlu Cuti Jadi Juru Kampanye

KPK Kembali Periksa Elda Devianne

Berita terkait

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.

Baca Selengkapnya

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.

Baca Selengkapnya

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?

Baca Selengkapnya

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.

Baca Selengkapnya

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.

Baca Selengkapnya

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

9 Agustus 2022

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

28 Juli 2022

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

Rancangan peraturan pelabelan BPA sama sekali tidak melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat

Baca Selengkapnya