TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut umum mencoba buktikan adanya benturan dalam kasus tabrakan Rasyid Rajasa dari airbag. Jaksa menggunakan bukti airbag yang mengembang di mobil BMW Rasyid, dan bertanya apa penyebabnya kepada saksi ahli.
"Apakah airbag bisa mengembang tanpa ada benturan?" tanya jaksa penuntut umum Teuku Rahman dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 25 Februari 2013.
Saksi ahli Ahmad Sudrajat, teknisi BMW, menyatakan, jika mobil dalam kondisi baik, airbag tak akan terbuka apabila tak ada benturan. "Penyebabnya benturan," ujarnya kepada jaksa, juga menjawab pertanyaan majelis hakim sebelumnya.
Hal ini memperkuat dakwaan jaksa bahwa Rasyid lalai mengemudi. Buktinya terjadi benturan yang membuat pintu Luxio terbuka sehingga penumpangnya terempas keluar. Dua penumpang Luxio tewas dalam kejadian ini.
Dua kesaksian ahli memperkuat dakwaan jaksa. Selain Ahmad, sebelumnya Tri Sajogo, ahli fisika dan forensik Mabes Polri, menyatakan ada benturan dalam kecelakaan tersebut.
Hanya, kedua saksi ini tak bisa memperkirakan seberapa keras benturan ini. Ahmad, misalnya, tak bisa memperkirakan keras benturan karena alat untuk menguji berjalannya fungsi airbag tak ada dapat mendeteksinya. "Alat tersebut hanya menguji airbag berjalan atau tidak, tapi tidak karena seberapa keras benturannya," ujar dia.
Sedangkan Tri juga tak bisa memperkirakan seberapa keras benturan. Ia hanya bisa memastikan bahwa mobil Rasyid melaju dalam kecepatan di atas 90 kilometer per jam. Sementara, dalam kesaksiannya, sopir Luxio Frans Doner mengaku memacu kendaraannya dalam kecepatan 80-90 kilometer per jam. Frans menyatakan tak merasakan ada benturan saat tabrakan terjadi. "Bila seperti itu, mungkin terjadi, artinya kecepatan mobil di belakangnya melaju lebih cepat, tapi selisihnya tidak tinggi," ujarnya.
M. ANDI PERDANA
Terpopuler:
Hasil Real Count KPU, Rieke-Teten Unggul 47 Persen
Pengamat: Anas Punya Kartu As Korupsi Kader PD
Begini Kalau Jokowi Dikerjai Istrinya
Din Syamsuddin: Anas Tak Mau Jadi Korban Sendiri
Selain Anas, KPK Mulai Bidik Nama Lain
Berita terkait
Profil Yustinus Soeroso Pemilik PO Bus Rosalia Indah, dari Kondektur sampai Perusahaan Otobus Terkaya
14 hari lalu
PO bus Rosalia Indah alami kecelakaan di Tol Semarang-Batang, 7 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaRosalia Indah Buka Suara Soal Kecelakaan Bus di Tol Batang-Semarang
15 hari lalu
Kepolisian Republik Indonesia telah menetapkan supir bus Rosalia Indah sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan Bus Rosalia Indah
16 hari lalu
Seluruh korban terjamin UU No 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja Jamin Korban Kecelakaan Bus Rosalia Indah
17 hari lalu
Jasa Raharja akan menjamin seluruh penumpang korban kecelakaan bus Rosalia Indah, di KM 370 A, Tol Batang - Semarang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKecelakaan di KM 370 Tol Batang, Polda Jateng Sebut Sopir Bus Rosalia Indah Berpotensi Tersangka
17 hari lalu
Kakorlantas mengatakan, polisi telah menurunkan tim Traffic Accident Analysis Polda Jawa Tengah untuk olah TKP kecelakaan bus itu.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus Rosalia Indah, Polda Jateng Sebut Ada 2 Balita di Antara 7 Korban Tewas
17 hari lalu
Kabid Humas Polda Jateng mengatakan, sopir bus Jalur Widodo (44) berpotensi menjadi tersangka kecelakaan bus Rosalia Indah karena kelalaiannya.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Batang, Kondektur juga Jadi Korban Tewas
17 hari lalu
Kepolisian telah mengidentifikasi 7 korban meninggal dalam kecelakaan bus Rosalia Indah di KM370 Tol Batang-Semarang tersebut.
Baca Selengkapnya7 Orang Meninggal dan 20 Luka dalam Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Batang, Ini Daftarnya
17 hari lalu
Sebanyak tujuh orang menjadi korban dalam kecelakaan tunggal Bus Rosalia Indah di jalur Tol Semarang-Batang KM 370
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Batang, Kakorlantas Libatkan Tim TAA Polda Jawa Tengah
17 hari lalu
Dugaan awal penyebab kecelakaan bus Rosalia Indah di Tol Batang karena sopir bus mengalami microsleep.
Baca SelengkapnyaHatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres
19 hari lalu
Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.
Baca Selengkapnya