TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno, membantah pernyataan sejumlah pengamat yang menilai Jakarta tidak aman setelah penangkapan Hercules dan kelompoknya.
Dia menegaskan, kondisi wilayah Jakarta aman dan kondusif. "Itu kan pendapat orang (pengamat), silakan saja. Kalau saya berpendapat aman," ujar Putut, Rabu, 13 Maret 2013.
Menurut Putut, polisi harus mampu menjadi pengayom dan pelayan masyarakat, sehingga memberikan perlakuan yang sama terhadap semua warga negara. "Yang melanggar, ya kita proses penegakan hukumnya," kata Putut.
Pihaknya tidak gentar menghadapi pelaku kriminalitas, termasuk kejahatan yang melibatkan kelompok tertentu dengan massa cukup banyak. "Kita tidak boleh gentar sama siapa pun. Yang melanggar hukum, ya kita proses penegakan hukumnya," ujar Putut.
Untuk mendukung itu, kepolisian siap mengoptimalkan Babinkamtibmas (Bintara Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) di lingkungan masyarakat. Upaya ini memungkinan polisi lebih dekat untuk merespons keluhan masyarakat secara cepat.
Kepolisian, kata dia, terus melakukan operasi pemberantasan premanisme, termasuk penangkapan terhadap pelaku. "Jika kemudian ditemukan pelanggaran hukum, kita lakukan proses. Yang tidak ditemukan pelanggaran hukum, didata dan dibina," kata dia.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terkait
Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
2 jam lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
3 jam lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
9 jam lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
1 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
1 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
1 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
1 hari lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
1 hari lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca SelengkapnyaTPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini
1 hari lalu
Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat
Baca Selengkapnya