Unggul Survei, Jokowi Diminta Fokus Benahi Jakarta  

Reporter

Senin, 18 Maret 2013 16:12 WIB

Joko Widodo (Jokowi). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat persoalan perkotaan, Yayat Supriyatna, meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi tetap fokus membenahi Jakarta. Permintaan ini berkaitan dengan hasil lembaga survei yang menyatakan Jokowi sebagai tokoh unggulan yang menduduki bursa calon pemimpin Indonesia 2014. (Baca: Kenapa Jokowi Unggul di Bursa Pencalonan Wapres)

"Jangan tergoda, buktikan dulu untuk benahi Jakarta, baru setelah itu silakan Pak Jokowi," ujarnya, Senin, 18 Maret 2013.

Masuknya nama Jokowi dalam radar lembaga survei memang tidak mengagetkan. Cara pendekatan yang intens dengan masyarakat melalui blusukan-nya dalam membenahi Jakarta selama ini mampu menyedot animo masyarakat. "Tapi saat ini kan belum teruji dan belum ada hasilnya," ujarnya. (Baca: Populer di Survei Cawapres, Ini Kata Jokowi)

Pendekatan Jokowi yang mempresentasikan pemimpin dari kasta masyarakat bawah ini, seperti dalam membenahi persoalan transportasi, kemacetan, hingga penataan warga miskin di Rusun Marunda, mendapat simpati masyarakat luas. Jadi dukungannya terus meningkat. "Memang pendekatannya menarik sekali, namun sekali lagi jangan terganggu walaupun godaannya seenak apa pun," kata dia.

Adanya hasil positif lembaga survei itu, kata Yayat, justru harus dijadikan pelecut Jokowi untuk membenahi Jakarta. Jika kelak hasilnya teruji, bakal mendapatkan pengaruh memimpin bangsa ini. "Mimpin Jakarta itu kan sama seperti memimpin Indonesia dalam lingkup kecil, ruang tamunya Indonesia, ya Jakarta, begitu pun pintu masuknya Indonesia, ya Jakarta, makanya buktikan dulu," kata dia.

Kalau Jokowi berubah haluan dengan ikut serta dalam pemilihan capres atau cawapres 2014, Yayat mengingatkan, masyarakat bakal kecewa terhadap terobosannya selama ini. "Bahkan bisa dicap sebagai pemimpin yang gila jabatan," ujar pengajar di Universitas Trisakti ini. (Baca: Kecil Kemungkinan Jokowi Nyapres Lewat PDIP)

JAYADI SUPRIADIN

Berita Lainnya:
Kenapa Jokowi Unggul di Bursa Pencalonan Wapres
Populer di Survei Cawapres, Ini Kata Jokowi
KPK Sita Aset Djoko Susilo di Bali
Golkar Belum Mau Lirik Jokowi Sebagai Cawapres
Polisi: Penyerangan Tempo Tak Terkait Pemberitaan
Kecil Kemungkinan Jokowi Nyapres Lewat PDIP

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

4 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

5 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

5 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

7 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

7 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

8 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

12 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

13 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

14 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

14 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya