TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Tambora menjaga Gereja Damai Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat. Beberapa polisi terlihat berjaga di halaman Sekolah Damai di RT 12 RW 02 Duri Selatan. Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin menyatakan situasi di sekitar gereja sudah kondusif dan terkendali. "Saya mau pastikan bahwa keadaan sudah terkendali," kata Burhanuddin di Kantor Kelurahan Duri Selatan, Ahad, 24 Maret 2013.
Wali Kota sendiri datang untuk meninjau langsung situasi gereja yang sempat ramai didatangi sekelompok massa pada Sabtu malam, 23 Maret 2013. Burhanuddin mengatakan aparat sudah diterjunkan sejak Sabtu malam. Pengamanan pun tetap berjalan hingga hari ini.
Lebih lanjut ia menyatakan pemerintah kota sudah menengahi kedua belah pihak agar bisa saling menghormati. "Kegiatan ibadah tetap berjalan," kata Wali Kota. Semua aparat pemerintah diminta tetap menjaga koordinasi agar aksi anarkistis tidak terjadi.
Terkait dengan pendirian gereja, Burhanuddin menyatakan semua harus sesuai prosedur. Ia meminta pengurus gereja untuk memenuhi persyaratan pendirian gereja. "Di antaranya ada izin dari warga sekitar," kata dia.
Sementara itu, Lurah Duri Selatan Unadi Warto menjelaskan aparat polisi sudah diturunkan sejak Sabtu malam kemarin. "Ada sekitar 60 polisi gabungan. Siang ini ada sekitar 20 personel," ujarnya.
Sekelompok orang datang, kata Unadi, untuk menyatakan protes terkait dengan pengalihan fungsi. Warga merasa keberatan dengan pemasangan plang Gereja Damai. "Sebab itu kan sekolah," kata dia. Unadi sendiri menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi jemaat untuk melaksanakan peribadatan. "Kan di UUD 1945 sudah diatur warga bebas beribadah," ujarnya.
Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut
3 April 2017
Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.