Ratusan Masyarakat Pro Pemekaran Aceh Datangi MPR

Reporter

Editor

Selasa, 24 Agustus 2004 17:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ratusan masyarakat Aceh yang tinggal di Jakarta, hari ini Selasa (24/8) mendatangi gedung MPR. Mereka datang dari pukul 09.00 WIB. "Kami tidak berniat berdemo, karena jumlah yang ada sekarangpun masih jauh lebih kecil dari yang bisa didatangkan, yakni sekitar empat ribuan," ujar Rahmat Salam, Ketua Umum Forum Gayo Alas Singkil (Forgas).Rahmat mengatakan kedatangannya bersama masyarakat Aceh ke DPR hari ini, untuk mengikuti rapat dengar pendapat fraksi atas pembentukan propinsi Aceh Leuser Antara (ALA) yang dijadwalkan pukul 09.00 WIB, tapi kemudian rapat paripurna tersebut ditunda hingga 2 September 2004. Rahmat menyatakan alasan dari pemekaran propinsi ALA bukan bermaksud untuk memisahkan diri dari propinsi NAD. Tetapi pemekaran tersebut hanya bersifat administratif, agar dapat membangun lebih cepat, dan akurat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dikedua belah pihak. "Pemekaran ini sama halnya dengan yang dilakukan antara Jawa Barat dan Banten, Sulawesi dan Gorontalo, Riau dan Kepulauan Riau, dan sebagainya," kata Rahmat.Perjuangan pemekaran propinsi Aceh ini, sudah dimulai sejak kemerdekaan Indonesia, dengan berbagai sebutan, Propinsi Galatsi, Nenggeri Antara, GATS, Leuser Antara, dan akhirnya Aceh Leuser Antara.Ide pemekaran propinsi Aceh ini adalah murni aspirasi Aceh yang tinggal di pedalaman, jauh sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Hal ini, terus berkembang karena semakin termardinalnya bidang ekonomi, sosial, pendidikan, dan sarana pembangunan didaerah Gayo, Alas, maupun Singkil. Kedatangan ratusan masyarakat Aceh yang berada diluar pagar gedung MPR-DPR RI hari ini, dinilai Rahmat cukup sukses. Walaupun, rapat dengar pendapat ditunda, tapi pihaknya telah menyampaikan surat berupa aspirasi masyarakat Aceh pro pemekaran kepada pihak-pihak yang berkompeten di DPR. Pihak tersebut antara lain adalah pihak Sekjen dan Komisi II DPR. Keramaian masyarakat Aceh yang menggunakan satu mobil truk sebagai panggung dengan soundsistem untuk mengumpulkan massa, namun tidak sampai memacetkan arus lalu lintas disekitar gedung MPR. Di pinggir jalan, terdapat lima bus besar yang dipergunakan untuk mengangkut masyarakat tersebut. Sampai sekarang, masyarakat Aceh masih berada didepan pagar sambil mengusung beberapa spanduk pro pemekaran. Ada juga, yang menyanyikan lagu dari daerah Aceh. R.R Ariyani - Tempo News Room

Berita terkait

BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

6 Februari 2024

BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

Aksi di Balai Kota Solo tersebut juga langsung ditemui Gibran. Dia mengajak koordinator lapangan masuk ke ruang kantornya dan bertemu empat.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

6 Februari 2024

Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

Tanpa berbasa-basi, Gibran langsung menandatangani selembar surat bertuliskan Paksa Integritas. Peserta aksi menciumi tangan Gibran.

Baca Selengkapnya

5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

5 Februari 2024

5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

Gerakan mahasiswa muncul karena proses demokrasi dianggap tidak berjalan sebagai mana mestinya

Baca Selengkapnya

Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

21 Desember 2023

Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

Aksi BEM UGM mengkritik Jokowi juga dianggap pesanan atau ditunggangi partai politik tertentu karena bersamaan momentun Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

16 Desember 2023

Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

Gielbran bersama BEM UGM sempat viral karena menggelar aksi dan memberikan gelar kepada Presiden Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

16 Desember 2023

BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

Gielbran menyatakan, pihaknya justru bertanya-tanya ketika Jokowi menyinggung soal etika ketimuran saat mahasiswa menggelar aksi itu.

Baca Selengkapnya

Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

11 Desember 2023

Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengkritik Jokowi sebagai 'Alumni UGM Paling Memalukan'.

Baca Selengkapnya

Nobatkan Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, BEM UGM : Saatnya Turun ke Jalan

9 Desember 2023

Nobatkan Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, BEM UGM : Saatnya Turun ke Jalan

"Sertifikat ini juga akan kami kirimkan langsung ke beliau (Jokowi), tapi lewat pos saja, karena kita malas di sana banyak tikus," kata Gielbran.

Baca Selengkapnya

Ricuh Eksekusi Lahan di Ciputat: Pertama Datang Ditolak, Datang Lagi Alamat Berganti

7 November 2023

Ricuh Eksekusi Lahan di Ciputat: Pertama Datang Ditolak, Datang Lagi Alamat Berganti

Warga di Kampung Gunung, RT 002 RW 014, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, bentrok dengan aparat pada Selasa siang, 7 November 2023.

Baca Selengkapnya

Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

29 September 2023

Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

Ratusan mahasiswa demonstrasi di Gedung Sate menuntut PJ Gubernur cepat tanggap selesaikan persoalan di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya