Jemaat HKBP Setu Menolak Pakai Gereja Lain

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 31 Maret 2013 17:57 WIB

Jemaat HKBP Setu melakukan ibadah Paskah di lahan kosong dekat reruntuhan gereja mereka di desa Tamansari, Kecamatan Setu, Bekasi, Minggu(31/3). Menurut Pendeta HKBP Setu, Torang Simanjuntak kebaktian Paskah tahun ini dihadiri sekitar 250 jemaat, kebaktian berlangsung khidmat paska dirubuhkannya gereja ini oleh pemerintah kabupaten Bekasi pada tanggal 21 Maret 2013. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi mengaku telah memfasilitasi tempat peribadatan yang aman untuk jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan Desa Tamansari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

"Kami sudah menawarkan tempat beribadah di sebuah gereja di Perumnas II, Bekasi Selatan,” ujar mantan Camat Setu, Benny Saputra, saat dihubungi Tempo, Ahad 31 Maret 2013. “Tapi jemaat menolak."

Menurut dia, penawaran itu diberikan di tengah gejolak masyarakat yang mempermasalahkan izin pembangunan gereja di Jalan MT Haryono Gang Wiryo Desa Tamansari, Kecamatan Setu. Pemerintah daerah memfasilitasi tempat peribadatan itu karena menilai situasi tidak kondusif. Penawaran diberikan dengan transportasi gratis bagi para jemaat setiap ingin beribadah.

Benny mengatakan, meski penawaran lokasi tempat peribadatan yang relatif jauh, gereja di kawasan Kayuringin, Bekasi Selatan itu diklaim aman. Penawaran lokasi semetara menyusul kepengurusan izin pembangunan gereja di Setu rampung. "Tadinya penawaran itu sambil menunggu perizinan gereja. Namun mereka menolak, dan akhirnya dirobohkan," katanya.

Penawaran tempat peribadatan sementara, menurut Benny, karena pemerintah menjalankan peraturan Surat Keputusan Bersama 2 Menteri. Itu tentang memfasilitasi tempat peribadatan jemaat minoritas. Berbeda dengan upaya relokasi yang notabene tempat peribadatan berizin.

Benny mengatakan, hingga kini pemerintah tidak mengetahui alasan penolakan jemaat HKBP Setu menggelar ibadah di gereja setempat. Padahal, kata dia, pemerintah daerah sudah meminta alasan urgensi terkait penolakan jemaat. "Mereka tidak bisa menjelaskan, hanya karena mereka sudah beribadah di gereja itu selama puluhan tahun," ujarnya.

Walhasil, lanjut dia, pemerintah daerah memutuskan menyegel dan membongkar tempat peribadatan mereka, karena tidak berizin. Kondisi itu berlangsung setelah Benny menanggalkan jabatannya sebagai Camat Setu, pada 15 Februari 2013. "Kami juga punya rekaman suara penolakan jemaat untuk dipindah sementara tempat peribadatannya," kata Benny yang kini menjabat sebagai Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bekasi. (Baca juga: Tak Punya Gereja, Mereka Beribadah di Istana)

MUHAMMAD GHUFRON

Edisi Khusus Tempo: Guru Spiritual Seleb

Baca juga:

Polisi: Sopir dan Penumpang Camry Maut Jalin Cinta

Cuci Uang Narkoba Rp 38 Miliar, Ini Cara Bisnisnya

Detik-detik Kecelakaan Camry Maut Pembawa Narkoba

Ratna Listy Diajak Jadi Pengikut Eyang Subur




Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas






Advertising
Advertising

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

28 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

44 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya