Seratusan Buruh Geruduk Kantor Jokowi  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Senin, 8 April 2013 12:29 WIB

Ribuan buruh yang tergabung Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia melakukan aksi unjuk rasa berjalan kaki menuju Istana Negara, Thamrin, Jakarta, Rabu (6/2). Sebanyak 50.000 massa buruh menuntut upah layak KHL minimal 84 item dan tolak penangguhan UMP/UMK yang tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan serta jalankan jaminan kesehatan seluruh rakyat 1 Januari 2014 bukan 1 Januari 2019. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 150 buruh Serikat Pekerja Nasional (SPN) menggelar demonstrasi di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pagi ini. "Kami menagih janji Jokowi soal penerapan upah minimum Provinsi Jakarta tahun ini. Mereka terus mengulur-ngulur waktu. Sampai kapan?" ujar Ramidi Abdul Majid, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Serikat Pekerja Nasional, di depan Balai Kota, Senin, 8 April 2013.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 189 Tahun 2012 telah menetapkan besaran upah minimum provinsi 2013 sebesar Rp 2.200.000 per bulan. Aturan itu berlaku mulai Januari lalu. Namun hingga kini belum ada realisasi dari beberapa perusahaan.

Menurut Ramidi, pengunduran realisasi penerapan UMP 2013 disebabkan derasnya tekanan investor, khususnya dari Korea Selatan, untuk membatalkan peraturan tersebut. Perusahaan, terutama yang bergerak pada sektor garmen, enggan menerapkan aturan itu. "Investor lain selain Korea sudah, hanya mereka yang enggan menerapkan," ujarnya.

Pemerintah, kata Ramidi, sengaja mengulur waktu dan mendesak pengusaha melengkapi persyaratan permohonan penangguhan UMP 2013. "Sejak Februari kami menunggu, kemudian janjinya (penerapan) Maret, Jumat kemarin kita sengaja tongkrongi, tetapi (Jokowi) tidak mau tanda tangan," kata dia.

Seiring kebutuhan ekonomi, dia berharap Pemerintah Provinsi DKI menolak permohonan penangguhan UMP 2013 dari pengusaha, serta menginstruksikan realisasi pembayaran UMP sesuai aturan. "Gubernur yang menandatangani, Gubernur sendiri yang mengingkari," kata dia.

Saat ini mayoritas perusahaan asal Korea Selatan masih menerapkan pembayaran UMP sebesar Rp 1.978.789 berdasarkan kebutuhan hidup layak (KHL) tahun 2012 untuk UMP 2013. "Buat kami, kepastian itu sangat penting, jangan sampai dijadikan korban perbudakan gaya baru," ujarnya.

Peserta demo yang berasal dari perwakilan 50 perusahaan di Jakarta itu hingga kini masih melakukan aksi di depan kantor Balai Kota. Beberapa kali mereka meminta bertemu, namun pada saat bersamaan Jokowi tidak berada di tempat. Rencananya, siang nanti, massa mulai bergerak ke Kedutaan Korea Selatan.

JAYADI SUPRIADIN

Terpopuler:
Beredar, Video Tari Bugil Pelajar di Bima

Mengintip Restoran Narkoba di Kampung Ambon

Polisi Bantah Mengendus Penyerang LP dari HP

Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok

SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng

Berita terkait

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

23 menit lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

25 menit lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

26 menit lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

44 menit lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

53 menit lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

1 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Begini Taylor Swift Kalahkan The Beatles dalam Perolehan Album Nomor Satu ke-12 di Inggris

1 jam lalu

Begini Taylor Swift Kalahkan The Beatles dalam Perolehan Album Nomor Satu ke-12 di Inggris

Taylor Swift menggemparkan tangga lagu Inggris dengan albumnya The Tortured Poets Department, mengungguli 10 lainnya dan melampaui The Beatles.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

1 jam lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Tottenham Hotspur, Skor 3-2

1 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Tottenham Hotspur, Skor 3-2

Arsenal berhasil mengalahkan Tottenham Hotspur dalam pekan ke-35 Liga Inggris.

Baca Selengkapnya