Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menunjukkan tanda layanan gratis di Puskesmas Bukit Duri, Kampung Melayu, Jakarta, Senin (12/11). Selain membagikan Kartu Jakarta Sehat, Jokowi juga memeriksa distribusi kartu tersebut di kelurahan Bukit Duri. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian DKI Jakarta, I Made Karmayoga, mengatakan pihaknya sedapat mungkin menjaga agar sistem lelang lurah camat akuntabel dan tak dicurigai masyarakat.
"Kami sudah mengontrol sistem seleksi, tenaga penyeleksi, soal ujian, hingga tim assessment," kata Made ketika ditemui di Kantor Panitia Seleksi dan Promosi Jabatan, Selasa, 9 April 2013. "Saya harap tidak kecolongan."
Menurut dia, sistem seleksi sudah dibuat khusus agar tak bisa dicurangi. Misalnya, ketika peserta harus menjawab pertanyaan tentang pengetahuan umum, ada 1.000 jenis soal ujian yang berbeda. "Nanti diacak dengan komputer dan peserta harus langsung menjawab," ujarnya.
Proses seleksi ini nantinya akan berlaku untuk seluruh jabatan lurah dan camat. Tercatat ada tiga posisi camat dan 25 posisi lurah yang kosong. Pos-pos tersebut yang akan diprioritaskan untuk diisi.
Namun, Made menambahkan, tak tertutup kemungkinan posisi camat dan lurah yang lain akan diganti oleh orang yang dirasa lebih kompeten di kemudian hari. "Kami juga akan mencocokkan karakter lurah dan camat dengan daerah yang dipimpinnya," kata Made.