Seorang siswa menangis dan berteriak untuk melepaskan tekanan saat mengikuti terapi massal yang diselengarakan oleh LPT YAI, di SMA Diponegoro 1, Rawamangun, Jakarta, Rabu (10/4). Terapi massal yang diikuti oleh siswa-siswi tersebut bertujuan untuk menghilangkan stres dan membuat mereka lebih nyaman menghadapi Ujian Nasional yang akan diselenggarakan Senin mendatang. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Kassandra Putranto mengatakan tidak ada cara instan bagi para siswa yang ingin lulus dari Ujian Nasional. Hanya kebiasaan belajar yang dipupuk sejak jauh-jauh hari yang menjadi resep paling mujarab menjawab persoalan UN. "Kalau yang biasa kebut semalam bakal kesulitan mengikuti UN," kata Kassandra, Sabtu, 13 April 2013.
Ketua Ikatan Psikologi Klinis Himpunan Psikologi Indonesia perwakilan Jakarta ini mengatakan pelajar yang sudah terbiasa belajar secara mandiri akan dengan mudah melewati Ujian Nasional. Sebab, UN bukanlah sesuatu yang baru sehingga pelajar seharusnya sudah mempunyai persiapan saat akan menghadapi ujian. "UN kan sudah ada sejak dulu."
Kassandra tak menampik bila stres kerap menghinggapi para peserta UN. Untuk itu, ia berpesan kepada orang tua dan guru agar tidak memberikan tekanan atau menakuti-nakuti peserta ujian. Orang tua dan guru harus memberikan rasa optimistis dan motivasi kepada para peserta ujian. "Buang semua pikiran negatif," ujarnya.
Saat-saat menjelang UN, kata dia, tak sedikit para siswa yang didorong untuk melakukan hal-hal yang diluar akal sehat. Misalnya, menjalankan ritual-ritual yang tak berkaitan dengan kegiatan belajar padahal ujian tinggal menghitung hari. Padahal, hal-hal seperti itu tidak akan banyak membantu. "Belajar itu tidak seperti minum obat kuat tapi harus ada prosesnya."
Kassandra berpesan kepada orang tua untuk mendidik anaknya agar terbiasa belajar mandiri. Sikap ini bisa dibangun ketika anak berada di Sekolah Dasar. Di tengah iklim pendidikan yang mengedepankan angka kelulusan, orang tua dan guru tetap dituntut untuk lebih mengedepankan pemahaman dalam belajar bukan hafalan.
Senin, 15 April nanti, para pelajar yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas dan sederajat akan menjalankan Ujian Nasional secara serentak. Mereka akan menjalani ujian selama empat hari dengan enam mata pelajaran. Untuk wilayah DKI Jakarta tercatat ada 63.206 pelajar SMA yang mengikuti UN dan sebanyak 65.140 peserta UN di tingkat SMP.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.