TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih memburu penjaga masjid (marbut) di Ciputat yang dilaporkan telah memperkosa seorang anak baru gede. Marbut berinisial MF, 25 tahun, itu menghilang sejak kasus ini ramai dibicarakan masyarakat setempat. "Sejak Maret lalu dia sudah tidak kelihatan lagi," kata seorang warga berinisial AS yang anaknya menjadi korban sang marbut, Kamis, 25 April 2013.
AS mengatakan, selain anaknya, AIS, 14 tahun, diduga ada tiga anak lagi yang menjadi korban kebiadaban marbut itu. Namun, ketiga korban hanya dilecehkan, tidak sampai disetubuhi.
Kasus pencabulan ini dilaporkan ke polisi pada 2 April 2013 lalu. Laporan itu dibuat berdasarkan pengakuan AIS. Korban mengaku sudah tiga kali diperkosa oleh MF. Pemerkosaan pertama terjadi Januari 2013. “Korban dirayu untuk masuk ke kamar,” kata Aswin. Sebagai seorang marbut, MS memang memiliki kamar khusus di masjid itu.
Setelah nafsu biadabnya terpenuhi, MS mengancam korban dan meminta dia tutup mulut. Ancaman itu dipatuhi korban sehingga MS merasa aman dan mengulangi aksi bejatnya tersebut.
Belakangan, kakak korban secara tidak sengaja membaca buku catatan harian adiknya. Sang kakak kaget karena dalam buku itu adiknya menulis tentang kasus pemerkosaan tersebut. Setelah didesak sang kakak, korban akhirnya mengaku pelaku pemerkosa adalah MS, marbut masjid dekat rumah mereka.
Berdasarkan pengakuan tersebut, keluarga akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi pada 2 April lalu. Aswin mengatakan hasil visum terhadap korban memang menguatkan adanya pemerkosaan itu. “Ada bekas kekerasan seksual pada bagian intim korban,” kata Aswin.
Selain itu, enam saksi yang diperiksa memperkuat dugaan itu. Bahkan, polisi menduga jumlah korban lebih dari satu. Namun, polisi belum bisa memeriksa tersangka karena sudah menghilang sebelum diringkus. “Tersangka masih dikejar dan kami juga menunggu laporan dari korban-korban yang lain,” kata Aswin.