KAI Tolak Mediasi dengan Pedagang Stasiun

Reporter

Editor

Munawwaroh

Jumat, 26 April 2013 21:22 WIB

Sejumlah massa dari pedagang stasiun Se-Jabodetabek melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, (14/1). Mereka meminta PT KAI untuk penataan bukan penggusuran. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keselamatan PT Kereta Api Indonesia Bambang Irawan menyatakan tidak akan menggelar mediasi dengan pedagang. Menurutnya, badan usaha milik negara itu tidak memiliki kapasitas untuk melakukan mediasi dengan para pedagang. "Kami tegaskan tidak akan ada mediasi lagi dengan pedagang," ujarnya di Gambir, Jakarta, Jumat, 26 April 2013.

Menurut Bambang, penataan pedagang di stasiun tidak perlu melakukan mediasi. Soalnya, tanah tersebut memang milik PT KAI yang disewakan kepada pedagang.

Bambang mengakui sejumlah stasiun masih belum sepenuhnya steril dari lapak pedagang. Hingga saat ini, lebih dari 1.000 lapak pedagang masih ada di 61 stasiun di Jabodetabek. Namun dia yakin lapak-lapak tersebut akan bersih pada 1 Juni 2013. Sedangkan toko atau minimarket yang masih beroperasi, penertiban dilakukan setelah kontraknya berakhir.

Bambang juga mengatakan di beberapa stasiun juga masih terdapat lapak pedagang di dalamnya. Salah satunya adalah Stasiun Kota Jakarta Barat. "Tapi targetnya 1 Juni sudah tertib bersamaan dengan sistem e-ticketing," katanya.

Menurut Kepala Daerah Operasi I Jakarta Bambang Eko Martono, sejak Desember 2012 lalu, sudah ada 3.618 kios atau lapak yang sudah dibongkar. "Jadi sudah sekitar 80 persen lapak yang sudah dipindahkan," ujarnya.

Soal minimarket yang masih beroperasi, Bambang mengatakan masa sewanya tidak akan diperpanjang. Namun, pihaknya masih tetap menunggu kontrak dengan minimarket itu berakhir. "Kalau mereka tidak nyaman, atau kami sangat membutuhkan ya akan kami pindahkan juga," kata dia.

Bagi yang masa sewanya belum sampai enam bulan, kompensasinya adalah uang sewa enam bulan. Sedangkan untuk yang sudah menyewa di atas enam bulan bakal diganti uang sewa satu tahun.

Dari pantauan Tempo, Stasiun Kota masih belum sepenuhnya bersih dari pedagang maupun minimarket. Salah satunya ada minimarket Alfamart. Sedangkan di sekitar stasiun juga terdapat lapak-lapak pedagang kaki lima.

Yandi, 31 tahun, mengaku sudah tahu rencana PT KAI untuk membersihkan stasiun. Dia sendiri memutuskan berdagang lantaran ikut-ikutan rekannya yang masih berdagang. "Tidak tahu mau jualan di mana, tapi selama bisa ya tetap berjualan di sini," katanya.

DIMAS SIREGAR


Baca juga Berita Populer Lainnya:
Ustad Jefry Al Buchori Tutup Usia di Pondok Indah

Ustad Uje Kecelakaan Usai Ngopi di Kemang

Motor Gede Ustad Uje Terlempar 20 Meter

Kronologi Kecelakaan Ustad Uje

Uje Terpelanting Usai Tabrak Pohon Palem

Berita terkait

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

1 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

4 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

4 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Raih Nilai TOEFL 500 Agar Lulus Rekrutmen Kerja

5 hari lalu

Tips Raih Nilai TOEFL 500 Agar Lulus Rekrutmen Kerja

Skor TOEFL yang tinggi menjadi syarat dalam rekrutmen sejumlah perusahaan. Bagaimana tips untuk mencapainya?

Baca Selengkapnya

Syarat IPK 3.5 ke Atas dan TOEFL Minimal 500: Fakta-fakta Rekrutmen PT KAI 2024 Dikritisi Warganet

5 hari lalu

Syarat IPK 3.5 ke Atas dan TOEFL Minimal 500: Fakta-fakta Rekrutmen PT KAI 2024 Dikritisi Warganet

Unggahan rekrutmen Management Trainee oleh PT KAI mengundang perdebatan warganet terkait IPK minimal 3.5 hingga sertifikat TOEL minimal bernilai 500

Baca Selengkapnya

Syarat Rekrutmen PT KAI IPK 3.5 dan TOEFL 500 Disorot Publik, Apa Saja Jenis TOEFL?

6 hari lalu

Syarat Rekrutmen PT KAI IPK 3.5 dan TOEFL 500 Disorot Publik, Apa Saja Jenis TOEFL?

Sarat masuk PT KAI dengan IPK 3.5 dan TOEFL 500 mendapat kritik dan sorotan publik. Untuk posisi apa setinggi itu? Ketahui jenis-jenis TOEFL?

Baca Selengkapnya

Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

6 hari lalu

Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyisakan pekerjaan rumah bagi PT Kereta Api Indonesia berupa utang Rp6,9 triliun ke Bank Pembangunan Cina (CDB)

Baca Selengkapnya

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

7 hari lalu

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

PT KAI angkat bicara menyusul insiden kecelakaan lalu lintas antara KA Rajabasa (KA PLB S12A) relasi Tanjungkarang - Kertapati dengan bus kemarin.

Baca Selengkapnya

Medsos Ramai Prajurit TNI Diduga Diam-diam Potret Penumpang Lain di Kereta Api, Ketahui Hak Privasi dan Jenis Data Pribadi

11 hari lalu

Medsos Ramai Prajurit TNI Diduga Diam-diam Potret Penumpang Lain di Kereta Api, Ketahui Hak Privasi dan Jenis Data Pribadi

Seorang prajurit TNI diduga diam-diam memotret penumpang lain di kereta api. Ini jenis-jenis data pribadi yang harus dilindungi sebagai hak privasi.

Baca Selengkapnya