Uang Kerohiman Untuk Relokasi Warga Ditiadakan

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 11 Mei 2013 16:20 WIB

Warga bertahan di hunian sementara di lokasi gusuran Waduk Pluit, Jakarta, Selasa (23/4). Belum adanya tempat tinggal baru membuat sejumlah warga tetap bertahan di lokasi sekitar waduk. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghapus kebijakan uang kerohiman bagi warga yang digusur dari tanah negara. "Kalau ada relokasi dari sungai atau waduk manapun, enggak ada lagi yang namanya ganti rugi atau ganti untung," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama, di Mall Ciputra, Grogol, Jakarta Barat, Sabtu, 11 Mei 2013.

Menurut Basuki, sebagai ganti uang kerohiman, pemerintah menyediakan tempat tinggal untuk warga yang terkena penggusuran itu. Tempat tinggal itu bisa dihuni oleh mereka dengan syarat-syarat tertentu. "Uang kerohiman kerap menjadi sumber masalah karena ada oknum-oknum yang sengaja memanfaatkannya," kata Ahok. "Padahal itu uang rakyat."

Warga yang direlokasi, kata Ahok, adalah orang yang tak memiliki tempat tinggal sehingga menempati tanah negara. "Ketika mau direlokasi mereka malah merasa dizolimi seolah-olah haknya diambil," katanya. Kebijakan uang kerohiman sering dijakdikan alasan untuk menuntut. "Seolah-olah mereka memang berhak tinggal di lahan milik negara, kalau begitu yang zolim siapa?"


Ahok mengatakan hal seperti itu harus diberantas. "Kalau tidak, 30 tahun lagi DKI pasti lebih rusak, karena setiap orang menduduki padahal penduduk semakin banyak," katanya.

Itulah sebab itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya membangunkan rumah susun bagi warga. "Di Marunda akan ada 1.500 hektare lagi yang akan dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus," katanya.

Menurut dia, pemerintah juga memiliki andil dalam menyebabkan timbulnya penghuni liar di Waduk Pluit. Soalnya, pemerintah mendirikan Pelabuhan Nizam Zaman di Muara Baru tanpa disertai pembangunan tempat tinggal. "Akhirnya ya semua tinggal di Waduk Pluit, karena rumah di Pluit dan Muara Karang terlalu mahal," katanya. Oleh sebab itu Pemprov DKI berupaya membangun sebanyak mungkin unit rumah susun.

ANGGRITA DESYANI

Berita Terkait:
Ahok Tak Akan Beri Ganti Rugi Warga Waduk Pluit
Dihadang Warga, Penggusuran di Waduk Pluit Batal
Jokowi Diklaim Setujui Penggusuran Muara Angke
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah pada Jokowi

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

15 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

17 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

18 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

24 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

26 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

35 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

37 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

39 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

39 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

39 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya