Warga Pluit Ragu Pindah, Ahok: Ada yang 'Manasin'  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 16 Mei 2013 19:18 WIB

Warga bertahan di hunian sementara di lokasi gusuran Waduk Pluit, Jakarta, Selasa (23/4). Belum adanya tempat tinggal baru membuat sejumlah warga tetap bertahan di lokasi sekitar waduk. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan sikap warga yang maju-mundur dalam relokasi permukiman di bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara. Menurut dia, warga awalnya bersemangat ketika dijanjikan unit rusun yang sudah dilengkapi berbagai fasilitas, seperti televisi, tempat tidur, dan kulkas.

Namun mereka mundur ketika mengetahui rusun itu bukanlah rusun hak milik. "Ketika kami sodorkan perjanjian sewa yang ada aturan tidak boleh dijual atau disewakan dengan ancaman pidana enam tahun, mereka mundur," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 16 Mei 2013. Akibatnya, banyak unit rusun Marunda yang kini tak berpenghuni.

Hal itulah yang membuat pemerintah Ibu Kota semakin curiga adanya beberapa tuan tanah yang memanas-manasi warga untuk tak pindah. Karena itu, Ahok mempertanyakan langkah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, yang seakan memihak kepada warga yang menolak relokasi. "Komnas HAM mau membela orang-orang seperti ini, enggak heran mereka rebutan Camry," ujar Ahok.

Pemerintah Provinsi DKI, kata dia, memiliki data yang lengkap soal warga yang berada di Waduk Pluit. Ada tuan tanah yang menguasai lahan sampai 6.000 meter persegi, lalu disewakan. Karena itu, pemerintah menolak melayani permintaan warga untuk mengganti rugi lahan yang kini dihuni. "Kalau 6.000 meter persegi diminta ganti rugi per meter Rp 20 juta, mau jadi Rp 120 miliar untuk satu orang," katanya.

Apalagi para tuan tanah itu tak memiliki sertifikat tanah dan menyewakannya secara ilegal. Jadi, secara hukum posisi Pemprov DKI sebenarnya kuat. "Tetapi masalahnya saat relokasi itu warga dijadikan sebagai tameng oleh mereka. Jadi, sebenarnya siapa yang melanggar HAM di sini?" ujar Ahok.

Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani, mempertanyakan kebenaran janji pemerintah DKI menyediakan rumah susun lengkap dengan perabotannya untuk warga. Menurut dia, warga tak akan sampai mengadu ke Komnas HAM jika tidak mendapat intimidasi. "Itu sebabnya 12.000 warga bantaran waduk yang belum digusur sangat menolak penggusuran," kata Siane, Kamis lalu.

ANGGRITA DESYANI



Topik Terhangat:
PKS Vs KPK
E-KTP Vitalia Sesha Ahmad Fathanah Perbudakan Buruh
Baca Juga:

KPK Tangkap Tangan Penyidik Pajak
BlackBerry Messenger Hadir di Android dan IOS

Digosipkan Selingkuh, Ingrid Kansil Tetap Kerja

Dewi Kirana Sempat Bilang Kasihan Istri Fathanah

Hilmi dan Suswono Janjikan Bantu Indoguna

Indoguna Akui Setor Uang ke PKS

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

15 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

17 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

18 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

24 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

26 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

35 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

37 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

39 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

39 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

39 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya