16 RS Mundur dari Progam KJS, DPRD: Itu Antisosial
Editor
Nur Haryanto
Selasa, 21 Mei 2013 11:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi PDI-P DPRD Jakarta Jhoni Simanjuntak menyayangkan mundurnya 16 rumah sakit dari program Kartu Jakarta Sehat (KJS). "Rumah sakit yang mundur tak punya tanggung jawab sosial," ujarnya kala menghubungi Tempo, Selasa, 21 Mei 2013.
Ia menyebut baik rumah sakit negeri, maupun swasta punya kewajiban untuk menyediakan layanan bagi warga yang tidak mampu. "Setahu saya, harusnya ada minimal 30 persen dialokasikan untuk pengobatan kelas tiga," ujarnya.
Harusnya, menurut ia rumah sakit jangan hanya berorientasi pada keuntungan. Masalahnya, terbukti dengan pemberlakuan KJS, masyarakat yang sebelumnya alergi rumah sakit, jadi tak punya beban untuk berobat.
Lagipula menurutnya, bila rumah sakit merasa berat dengan program INA-BCG's, artinya tarif yang diberlakukan amatlah mahal. "Kalau harga awalnya mahal, ya potongannya jadi berat," ujar ia. Harusnya ia menyebut tarif kelas tiga di rumah sakit swasta itu disesuaikan agar pemotongan biaya akibat KJS tidak terlalu berat.
Hari ini Jokowi menyampaikan hal serupa. Menurutnya, RS seharusnya memiliki tanggung jawab sosial, bukan hanya mementingkan untung. "Kita repot juga bila berorientasi pada untung," ujarnya.
16 rumah sakit dilaporkan mundur dari program KJS dengan alasan berat dengan tarif harga INA-CBG's yang dikeluarkan PT Askes. Sistem yang berlaku sejak Maret 2013 ini membuat RS harus memberikan pemotongan tarif 50-60 persen dari total cost service untuk kelas III. Sebelumnya lewat program Jamkesda, pemotongan hanya dilakukan 10 persen dan dianggap tak terlalu memberatkan.
Rumah sakit merasa berat karena tarif pembayaran dalam sistem itu sangat rendah dibanding biaya pelayanan yang mereka berikan. Dengan pengunduran ini, Jakarta kini hanya memiliki 76 rumah sakit yang masih bisa menerima pasien yang hendak berobat menggunakan Kartu Jakarta Sehat.
M. ANDI PERDANA
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus
Begini Kronologi Katon Bagaskara Terjatuh
PKS: Ada yang Mencari-cari Kesalahan Kami
Di Prancis Ada Masjid Gay