Kisah 33 Tahun Tinggal di Bantaran Waduk Pluit

Reporter

Rabu, 22 Mei 2013 12:08 WIB

Warga bertahan di hunian sementara di lokasi gusuran Waduk Pluit, Jakarta, Selasa (23/4). Belum adanya tempat tinggal baru membuat sejumlah warga tetap bertahan di lokasi sekitar waduk. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ingatan Manai berpaling 40 tahun ke belakang. Saat itu Manai, pemuda asal Sulawesi berusia 18 tahun ini, menginjakkan kaki di dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa di tanah Ibu Kota.

Bekerja serabutan di area pelabuhan, Manai lalu terdampar di sebuah bantaran yang kini bernama Waduk Pluit. Rumahnya kini seluas 30 meter persegi, dua lantai. Alamat yang tercantum: Jalan Muara Baru Ujung, RT 20 RW 17, Gedung Kompa, Penjaringan.

“Dulu lahan ini kosong dan dimanfaatkan untuk menumpuk barang bekas,” katanya ketika ditemui Tempo, Selasa 21 Mei 2013. “Kami dibiarkan saja membangun rumah. Tidak ada yang melarang.” Manai menjadi “penduduk” Waduk Pluit sejak 1980-an.

Titin Agustinah, 49 tahun, datang bermukim pada 1998, atau jauh setelah Waduk Pluit sudah berwujud sebagai kantong air terbesar di Jakarta. Waduk itu rampung dibangun sebagai bagian dari sistem pengendalian banjir di Jakarta Utara pada 1981.

Meski berasal dari generasi berbeda, keduanya sama-sama mengaku mengantongi sertifikat izin mendirikan bangunan rumah serta bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. “Waktu bangun rumah ini, tidak ada peringatan apa-apa,” kata Titin di muka rumahnya yang seluas 12 meter persegi.

Manai dan Titin adalah dua dari sekitar 17 ribu keluarga yang menduduki sebelah timur bantaran Waduk Pluit. Mereka pada gilirannya juga akan direlokasi setelah urusan pemerintah DKI kelar dengan penduduk di bantaran yang sama di sisi barat yang saat ini sedang berjalan.

Pemerintah DKI Jakarta berencana memindahkan mereka ke rumah susun karena waduk akan dinormalkan ke luas dan kedalaman awal, yakni 80 hektare dan 10 meter. Keberadaan para pemukim itu menyebabkan luas waduk menciut 25 persen dan menyumbang pada pendangkalan yang terjadi. Akibatnya, bencana banjir besar terjadi Januari lalu.

Di kelas yang berbeda, ada pula Teddy Budiman, 50 tahun, pengusaha alat berat yang bermukim di sisi barat bantaran Waduk Pluit, tepatnya di Kampung Kebon Tebu, Penjaringan. Dia menguasai lahan seluas 8.000 meter persegi hingga pemerintah DKI membongkarnya Senin lalu. Ada empat lahan usaha seluas total hampir 3 hektare yang dibongkar pada hari itu. (Baca: Hari Ini Bangunan Sisi Barat Waduk Pluit Dibongkar)

Teddy mengaku menjalankan bisnisnya di tanah negara itu sejak 2001. Tidak ada sertifikat tanah ataupun bangunan yang dimilikinya. “Hanya memegang kuitansi pembayaran dari pemilik awal lahan tersebut,” kata dia ketika ditemui Tempo di lokasi reruntuhan bangunannya, Selasa 21 Mei 2013.

Budiyanto mengaku sebagai pemilik lahan sebelum ditempati Teddy. Dia penggarap lahan, dan mengklaim mengantongi sertifikat PBB dan verponding (hak milik di masa kolonial). "Jadi, dulu enggak ada yang namanya perjanjian bangun bangunan semi-permanen atau permanen. Teddy bilang ke saya untuk nempati alat berat saja," ujarnya sambil menambahkan, ia menerima uang Rp 25 juta dari Teddy.

Budi menyatakan telah menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, menyusul rencana normalisasi Waduk Pluit. Dia mengaku tengah dicarikan solusi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama sebelumnya menyatakan kisruh sewa-menyewa tanah di Waduk Pluit sudah berlangsung selama puluhan tahun. Saat tanah sudah tak tersedia, kata dia, ada oknum yang mengakali dengan cara menimbun sampah di waduk sehingga padat dan bisa menjadi fondasi rumah semi permanen. “Jadi, sebenarnya kami cuci piring masalah yang terjadi sejak 30 tahun lalu.” (Baca: Ahok: Relokasi Warga Waduk Pluit Dua Tahun Lagi)

ATMI PERTIWI | ISTMAN MP | NURHASIM

Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Baca juga:
EDSUS Cinta Fathanah

Ini Pengakuan Gadis Bercadar Pemotong 'Burung'

Kronologi Pemotongan 'Burung' oleh Gadis Bercadar

Gadis Bercadar Potong 'Burung' dengan Cutter

Tiga Pelajar SMP Gagalkan Pemerkosaan oleh Tukang Ojek

Berita terkait

Bendera Palestina Berkibar di Balai Kota Oslo

29 November 2023

Bendera Palestina Berkibar di Balai Kota Oslo

Balai kota Oslo mengibarkan bendera Palestina untuk memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina

Baca Selengkapnya

Maju Mundur Tilang Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Dinilai Tak Efektif Kenapa Berlaku Lagi 1 November 2023?

16 Oktober 2023

Maju Mundur Tilang Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Dinilai Tak Efektif Kenapa Berlaku Lagi 1 November 2023?

Tilang uji emisi kendaraan bermotor yang semula gencar, kemudian dinilai tak efektif, tapi akan diberlakukan kembali November nanti. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Heru Budi Kembali Buka Posko Pengaduan di Balai Kota Jelang Setahun Jadi Pj Gubernur DKI

15 Oktober 2023

Heru Budi Kembali Buka Posko Pengaduan di Balai Kota Jelang Setahun Jadi Pj Gubernur DKI

Posko Pengaduan di Balai Kota DKI yang sempat dibuka kembali saat Heru Budi awal menjabat rupanya sempat dihentikan.

Baca Selengkapnya

Membeludaknya Jemaah Salat Ied di Kompleks Balai Kota Yogyakarta Hari Ini

22 April 2023

Membeludaknya Jemaah Salat Ied di Kompleks Balai Kota Yogyakarta Hari Ini

Sekitar lima ribu jemaah menjalankan salat Ied di kompleks Balai Kota Yogyakarta hari ini.

Baca Selengkapnya

Alasan DKI Jakarta Renovasi Tempat Penitipan Anak Negeri Bale Bermain di Balai Kota

17 Maret 2023

Alasan DKI Jakarta Renovasi Tempat Penitipan Anak Negeri Bale Bermain di Balai Kota

DKI Jakarta menyatakan renovasi Balai Kota untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pegawai.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Tiba di Balai Kota Jakarta, Temui Heru Budi

20 Desember 2022

Ridwan Kamil Tiba di Balai Kota Jakarta, Temui Heru Budi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota, Jakarta Pusat hari ini.

Baca Selengkapnya

Ada 4 Demo di Jakarta Pusat Hari Ini, Polisi Kerahkan 600 Personel

12 Desember 2022

Ada 4 Demo di Jakarta Pusat Hari Ini, Polisi Kerahkan 600 Personel

Kapolres berharap tidak ada penutupan jalan akibat demo di Jakarta Pusat hari ini, namun pengguna jalan menghindari jalan sekitaran Monas.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Tolak Pemindahan Pelican Crossing di Depan Perpustakaan Nasional

11 Desember 2022

DPRD DKI Tolak Pemindahan Pelican Crossing di Depan Perpustakaan Nasional

Pelican Crossing di Jalan Medan Merdeka Selatan dinilai memudahkan warga yang ingin ke Halte Transjakarta Balai Kota dan IRTI Monas

Baca Selengkapnya

Tagih Haknya, Warga Kampung Bayam Ancam Demo Terus di Balai Kota hingga Senin

2 Desember 2022

Tagih Haknya, Warga Kampung Bayam Ancam Demo Terus di Balai Kota hingga Senin

Warga Kampung Bayam hingga kini belum bisa menempati Kampung Susun Bayam yang dijanjikan Pemprov DKI era Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Demo Buruh Bubar, Lalu Lintas di Lokasi Sempat Tersendat

2 Desember 2022

Demo Buruh Bubar, Lalu Lintas di Lokasi Sempat Tersendat

Massa buruh yang berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta mulai membubarkan diri. Lalu lintas di sekitarnya sempat tersendat.

Baca Selengkapnya