Joko Widodo melihat gambar proyek Mass Rapid Transit (MRT) didampingi Direktur Utama PT MRT, Dono Boestami saat meresmikan proyek pembangunan MRT Fase I, Lebak Bulus-Bundaran HI di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, (2/5). TEMPO/Eko SiswonoToyudho
TEMPO.CO, Jakarta-Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta kontraktor mempercepat persiapan pembangunan jalur bawah tanah (underground) untuk Mass Rapid Transit. Kontrak untuk pembangunan tiga segmen jalur yang membentang mulai dari Senayan hingga Bundaran HI itu ditandatangani PT MRT Jakarta dan dua konsorsium pemenang tender, Selasa 11 Juni 2013.
Jokowi mengingatkan kalau akan ada sejumlah alat berat yang harus didatangkan dari Jepang dan Jerman untuk memulai pembangunan. Terutama tunnel boaring machine untuk membuat terowongan 40 meter di bawah tanah. "Siapkan tes tanah, buat bedeng lapangan, dan simulasi manajemen lalu lintas, jadi begitu alat datang bisa langsung membangun," katanya.
Direktur PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan ada masalah administrasi yang masih mengganjal. Dia menunjuk dokumen jaminan ketersediaan dana untuk menyelesaikan seluruh proyek dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI sejauh 15,7 kilometer senilai Rp 12,516 triliun.
Jokowi mengatakan dokumen tersebut sudah ada di Kementerian Keuangan. "Tinggal diberikan saja ke PT MRT," katanya.