TEMPO.CO, Jakarta - Berganti kepemimpinan dengan berbagai janjinya tidak serta-merta mengubah Jakarta dengan seketika. Misalnya persoalan lalu lintas yang semakin hari malah semakin macet. Sampai sekarang, Gubernur Jakarta Joko Widodo belum dapat membenahi permasalahan laten yang dihadapi masyarakat ibu kota setiap hari ini.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia, Danang Parikesit, mengatakan, ada empat hal yang menyebabkan mengapa Jakarta bertambah macet setiap harinya. Pertama, katanya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dengan pertumbuhan itu, pendapatan per kapita masyarakat Jakarta juga semakin tinggi. Kemampuan untuk membeli pun semakin tinggi.
Dengan kemampuan ekonomi yang bagus, ujar Danang, masyarakat akan membeli kendaraan pribadi untuk dipakai setiap hari. Pemerintah pun tidak bisa membatasi pembelian kendaraan setiap harinya. "Jika dilarang, saya kira akan mengalami represi yang cukup besar dalam perekonomian kita," kata Danang dalam diskusi dengan Tempo, Selasa 4 Juni 2013.
Alasan kedua, kata Danang, adalah pertumbuhan penduduk. Jakarta seringkali dipilih masyarakat sekitar Jakarta atau di luar kota untuk mengadu nasib. Akibatnya, setiap harinya selalu bertambah penduduk baru.
Kemudian, ujarnya, panjang perjalanan yang semakin lama semakin banyak. Ia memperkirakan, kecepatan rata-rata kendaraan pada saat jam sibuk saat ini mencapai 9 kilometer per jam. Tahun depan kondisinya akan lebih parah lagi. Didukung dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk yang tinggi, kemungkinan kecepatan rata-rata di ibu kota akan mencapai 5 kilometer per jam.
"Jadi nanti saat ada teman yang pakai Mercedes-Benz di tengah macet dan nawarin untuk naik mobilnya, nanti kita bisa bilang, 'maaf saya sedang terburu-buru'," kata Danang.
Alasan terakhir, menurut Danang, adalah memburuknya angkutan umum di Jakarta. Dalam data MTI, pengguna kendaraan umum dalam 10 tahun terakhir menyusut dari 40 persen menjadi 14 persen hari ini. Alasannya, ujarnya, karena banyak warga yang beralih ke sepeda motor atau moda lainnya yang sifatnya lebih cepat.
Semakin sedikit penggunaan angkutan umum, ia mengatakan, maka nasib perusahaan angkutan umum pun semakin buruk. Karena, jumlah armada yang konstan dan penumpang yang semakin sedikit membuat pendapatan menurun. Inilah yang membuat banyak pengusaha angkutan umum gulung tikar. "Karena itu, Pemerintah Jakarta mesti bekerja sama dengan swasta supaya angkutan umum tetap hidup dan pelayanan transportasi umum juga meningkat," ujarnya.
SUTJI DECILYA
Berita Lain:
Jokowi Tolak Bayar Sewa Stan di PRJ Kemayoran
Ada 'Kartel' Kerak Telor di PRJ Kemayoran
Ahok Rela Taman Monas Rusak Karena PRJ
Warga Penasaran 'PRJ' Monas, Tapi Keluhkan Parkir
Jelang Kenaikan BBM, Harga Ayam Potong Melonjak
Berita terkait
Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan
10 jam lalu
Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus
Baca SelengkapnyaTerkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
12 jam lalu
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Baca Selengkapnya4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi
13 jam lalu
Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.
Baca SelengkapnyaMassa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?
13 jam lalu
Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Baca SelengkapnyaHarapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024
14 jam lalu
Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.
Baca SelengkapnyaBos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan
20 jam lalu
Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024
Baca SelengkapnyaCEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella
21 jam lalu
CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaSiapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?
22 jam lalu
Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?
Baca SelengkapnyaRagam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran
1 hari lalu
Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.
Baca SelengkapnyaSwasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.
Baca Selengkapnya