TEMPO.CO, Depok -- Lebih dari 125 personil gabungan polisi menjaga ketat sidang vonis tiga terdakwa teroris bom, Beji, Depok, Kamis 4 Juli 2013. Mereka melakukan sterilisasi gedung Pengadilan Negeri dan Kejaksaan Negeri Depok untuk keamanan.
"Kami sudah menempatkan petugas di titik-titik akses orang ke Pengadilan dan Kejaksaan," kata Kepala Kepolisian Sektor Sukmajaya Komisaris Agus Widodo, Kamis 4 Juli 2013. Menurut dia, semua orang yang hendak lewat depan dua gedung yang berada di jalan Boulevard itu akan diperiksa. "Pemeriksaan identitas orang dan kendaraannya."
Kamis hari ini 4 Juli 2013, Pengadilan Negeri Depok menggelar sidang vonis atas tiga orang terdakwa kasus teroris bom Beji yaitu Yusuf Rizaldi; Agus Abdillah; dan Ahmad Sofyan. Sidang berlangsung pukul 10.00 hingga selesai.
Personil gabungan yang siaga di pengadilan terdiri dari anggota Kepolisian Resor Kota Depok, Polsek Sukmajaya, dan Mako Brimob. Pantauan Tempo, lebih dari 10 personil menjaga di masing-masing pintu masuk dari Jalan Anggrek Grand Depok City. Mereka juga menyediakan mobil patroli di tempat penjagaan.
Sementara di depan gerbang PN Depok terihat motor Sabara Polisi berjejer. Penjagaan dilakukan di dalam dan di luar gerbang. Di dalam gerbang ada petugas yang akan memeriksa semua tamu dengan alat pendeteksi. Sementara di luar gerbang ditempatkan beberapa Polwan dari Polresta Depok. Depan Pengadilan, tampak petugas dan anjing pelacak.
Ketiga teroris bom Beji dituntut berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951. Namun ancaman masa tahanan berbeda-beda sesuai peran. Yusuf Rizaldi dituntut 8 tahun penjara, Agus Abdillah dituntut 10 tahun, dan Ahmad Sofyan dituntut 12 tahun.
Ahmad Sofyan dituntut paling berat karena dia terlibat di semua peran, termasuk penyediaan alat dan bahan untuk merakit bom. Sementara, Yusuf Rizaldi alias Abu Toto lebih ringan karena perannya tidak terlalu banyak, selain itu dia juga menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya.
