TEMPO.CO, Bogor - Ratusan sopir bus dan Angkutan Perkotaan (Angkot) di Terminal Baranagsiang, Kota Bogor, kembali melakukan aksi blokir jalan tol Jagorawi, pada Ahad pagi tadi, 7 Juli 2013 sekitar pukul 04:30 dengan cara memalangkan puluhan busnya diruas jalan.
Aksi pemblokiran tersebut dilakukan sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap penutupan dan pemindahan Terminal Baranagsiang oleh Pemerintah Kota Bogor, yang menjadi langkah dimulainya proses pembangunan Terminal Baranangsiang yang bersamaan dengan dibangunnya pusat perbelanjaan dan hotel di satu lokasi.
"Kami tetap akan menolak rencana Pemkot Bogor yang akan membangun terminal dalam hotel dan mall," kata Andi, 42 tahun, salah seorang sopir bus Miniarta.
Ia mengaku, aksi pemblokiran akses tol ini untuk yang kedua kalinya, setelah DLLAJ Kota Bogor kukuh untuk mengosongkan terminal pada Ahad 7 Juli 2013 untuk dihancurkan dan kemudian membangun terminal baru dan mall serta hotel.
"Dengan arogan mereka kembali menutup dan mengosongkan terminal dan mengusir kami untuk masuk ke terminal di Wangun Jalan Raya Tajur dan Terminal Bubulak, padahal belum ada kesepakatan dengan warga," ujarnya.
Menolaknya ratusan sopir bus dan angkot untuk pindah dan menempati lahan terminal baru itu, karena selain lokasinya jauh dan tidak strategis, juga bisa menyebabkan kemacetan yang parah. "Sudah pasti warga enggan datang dan naik kendaraan dari kedua terminal itu dan mereka pasti memilih menggunakan KRL atau mobil pribadi, itu sangat merugikan kami," tutur dia.
Akibat pemblokiran yang dilakukan oleh ratusan sopir bus dan angkot tersebut, ratusan calon penumpang yang akan berangkat ke sejumlah tujuan terlantar. "Saya tidak tahu kalau sopir bus demo mogok narik dan memblokir tol, " keluh Djayadi, 41 tahun, salah seorang calon penumpang.
Ia mengatakan, padahal rencananya dirinya akan berangkan ke Bandung untuk menjenguk saudaranya yang sedang kritis dan dirawat di Rumah Sakit. "Saya sengaja berangkat subuh dari rumah agar tiba ke Bandung bisa pagi, namun ternyata saya malah terjebak dan tidak bisa kemana-mana" tutur dia.
M SIDIK PERMANA
Berita terkait
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap
23 jam lalu
Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
7 hari lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
7 hari lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
8 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
14 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
14 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
14 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
14 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial
15 hari lalu
Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK
Baca SelengkapnyaSuasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo
43 hari lalu
Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya