Tol Jagorawi Diblokir, Kapolda Jabar Turun Tangan

Reporter

Minggu, 7 Juli 2013 13:02 WIB

Bus AKAP dan AKDP memblokir akses masuk tol Jagorawi dalam aksi menolak penutupan Terminal Baranangsiang di Kota Bogor, Jabar, Rabu (5/6). ANTARA/Jafkhairi

TEMPO.CO, Bogor -- Lima jam akses tol Jagorawi diblokir ratusan sopir dan awak bus yang berunjuk rasa menolak pengosongan dan pemindahan terminal Baranangsiang ke dua terminal. Kepala Polisi Daerah Jawa Barat Inspektur Jendral Suhardi Alius akhirnya turun tangan dan berdialog dengan sopir bus. "Silahkan para sopir melakukan aksi unjuk rasa, tapi tolong jangan sampai memgakses akses umum," kata dia, Minggu 7 Juli 2013.

Kapolda mengatakan, unjuk rasa dengan menutup dan memblokir tol imbasnya mengganggu ketertiban umum dan menghambat semua kegiatan masyarakat. "Masyarakat tidak bisa masuk ke Kota Bogor dan harus keliing mencari jalan akses masuk Bogor," ujarnya.

Ratusan sopir bus dan Angkutan Perkotaan di Terminal Baranagsiang, Kota Bogor, memblokir jalan tol Jagorawi sejak sekitar pukul 04.30 pagi dengan memalangkan puluhan busnya di ruas jalan. Pemblokiran sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap penutupan dan pemindahan Terminal Baranangsiang. Bersamaan akan dibangun pusat perbelanjaan dan hotel di satu lokasi.

"Kami tetap akan menolak rencana Pempot Bogor yang akan membangun terminal dalam hotel dan mal," kata Andi, 42 tahun, salah seorang sopir bus Miniarta.

Pemblokiran akses tol ini untuk yang kedua kalinya, setelah DLLAJ Kota Bogor bersikukuh untuk mengosongkan terminal Minggu 7 Juli 2013 untuk dihancurkan dan kemudian membangun terminal baru dan mal serta hotel.

"Mereka mengosongkan terminal dan mengusir kami untuk masuk ke terminal di Wangun Jalan Raya Tajur dan Terminal Bubulak, padahal belum ada kesepakatan dengan warga," ujar Andi.

Ratusan sopir bus dan angkot menolak pindah dan menempati lahan terminal baru itu, karena lokasinya jauh dan tidak strategis. Mereka khawatir masyarakat jadi enggan datang ke lokasi baru. "Kalau mereka memilih menggunakan KRL atau mobil pribadi, itu sangat merugikan kami," kata dia. (Baca: Sopir Bus Kembali Blokir Tol Jagorawi)

M SIDIK PERMANA



Berita Lainnya:
Megawati Minta Pemuda Hormati Lagu Kebangsaan
Sekda Pukul Pegawai Wings Air, Polisi Cari Bukti
Kehamilan Bocah 11 Tahun Memicu Perdebatan Aborsi di Cili
Begini Cara Kreatif Memisahkan Sampah di Sungai
JKT48 Bikin Film Layar Lebar
Jokowi Akan Jadi Juru Kampanye Pilgub Jawa Timur

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

13 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

42 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

42 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya