TEMPO.CO, Bekasi--Pemerintah Kota Bekasi bakal menggelar operasi rutin untuk menjaring anak jalanan dan pengemis di wilayah setempat selama Ramadan 2013. "Untuk mewaspadai menjamurnya pengemis menjelang lebaran," ujar Kepala Satpol PP Kota Bekasi Yayan Yuliana, Selasa 9 Juli 2013.
Menurutnya, menjamurnya pengemis untuk meminta nafkah dari masyarakat menjelang hari raya Idul Fitri sudah menjadi siklus tahunan. Jumlahnya pun semakin bertambah, terlebih pada sepekan sebelum lebaran. "Biasanya semakin bertambah," kata Yayan.
Operasi menjaring para tuna wisma itu nantinya bakal dilakukan di seluruh titik sentral Kota Bekasi. Khususnya, kata Yayan, di sejumlah lampu merah jalan protokol di kawasan penyanggah ibu kota tersebut.
Yayan mengatakan, nantinya aparat Satpol PP bakal diterjunkan di sejumlah kawasan itu. Operasi diberlakukan dua kali dalam sepekan selama Ramadan. Mereka yang terjaring kemudian dititipkan ke Dinas Sosial, untuk dirujuk ke Panti Bina Sosial Liposos Bekasi. "Minimal Kota Bekasi steril pengemis sebelum lebaran," ujarnya.
Selain anak jalanan dan pengemis, Satpol PP Kota Bekasi juga bakal menyegel paksa tempat hiburan malam di wilayah setempat yang mangkir menutup usahanya selama Ramadan hingga Idul Fitri 2013. Pemerintah daerah setempat sudah memberikan wewenang tersebut melalui Maklumat dari Wali Kota Bekasi.
Maklumat itu pun sudah diberikan kepada lebih dari 150 tempat hiburan malam di wilayah setempat. Surat edaran itu berisi lima butir pelarangan membuka tempat hiburan malam selama umat muslim menjalankan ibadah puasa hingga lebaran.
Tempat hiburan yang dimaksud antara lain, klub malam, kafe, panti pijat, karaoke, maupun biliar, khususnya yang menyediakan minuman keras, narkotika, dan wanita penjaja seks komersial. "Kami juga akan menggelar razia selama Ramadhan," kata Yayan.
Yayan menjelaskan, Satpol PP juga akan menyita minuman keras jika ditemukan dalam gelaran operasi tersebut. Adapun untuk para penjaja seks komersial akan dijaring untuk dibina dan diberikan pemahaman tentang agama.
