TEMPO.CO , Jakarta: Rencana Pemerintah Kota Depok memperluas area Terminal Depok memakan korban. Sekolah anak jalanan yang berada di dekat terminal Depok bakal tergusur. "Kami sudah mendengar rencana itu sejak lima tahun lalu, tetapi baru sekarang ada kepastian,” kata Nurrohim, pendiri sekolah anak jalanan itu, kemarin.
Sekolah yang dirintis Nurrohim itu lebih dikenal dengan sebutan Master, singkatan dari Masjid Terminal. Sebutan itu tidak lepas dari tempat kegiatan belajar-mengajar yang awalnya digelar di Masjid Al-Muttaqien, yang terletak di terminal Depok. Belakangan sekolah itu berkembang dan memiliki ruang kelas di atas lahan 6.000 meter persegi. “Lahan itu resmi telah memiliki sertifikat,” katanya.
Menurut Nurrohim, sekarang sekolah Master ini dikelola oleh Pusat Kegiatan Belajar Mandiri Bina Insan Mandiri. Sekolah ini memiliki lebih dari 3.000 siswa yang sebagian besar adalah anak jalanan dan anak-anak dari keluarga miskin.
Nurrohim mengatakan, dua pekan lalu pemerintah Kota Depok menyampaikan bahwa sekitar 2.000 meter persegi lahan sekolah Master akan diambil untuk perluasan terminal. Pemerintah bersedia mengganti lahan itu dengan lahan di tempat lain yang lebih luas. Namun Nurrohim menolak tawaran itu. “Kami ingin lahan pengganti tetap dekat dengan terminal,” katanya.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kota Depok Nunu Heriyana membenarkan ihwal rencana perluasan terminal itu. Namun dia menegaskan bahwa pembebasan lahan milik sekolah Master tidak dilakukan dalam waktu dekat. "Kami sedang mencarikan lahan terdekat sebagai pengganti," katanya.
Menurut Nunu, saat ini rencana revitalisasi terminal Depok masih dimatangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Perhubungan, serta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air. Ketiga dinas ini tengah membahas struktur terminal modern dan penentuan waktu pembangunan. “Jadi ini masih lama pembangunannya, dan kami minta tidak perlu dibesar-besarkan," kata dia.
ILHAM TIRTA
Topik Terhangat
Hambalang Jilid 2 | Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan
Berita Lain:
Wakil Menteri Dituding Muluskan Anggaran Hambalang
Dua Orang Ditembak di Apartemen Mediterania
Polri dan TNI Diminta Pulihkan Situasi di Nabire
Priyo: ICW Salah Mengerti Surat Napi Koruptor
Kerudung Ikatan ala Aldila Jelita
Berita terkait
Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
15 hari lalu
Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
17 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM
24 hari lalu
Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM
26 hari lalu
OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
35 hari lalu
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat
37 hari lalu
Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.
Baca SelengkapnyaDisebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah
39 hari lalu
Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara
39 hari lalu
Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaNasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur
39 hari lalu
KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN
Baca SelengkapnyaSengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN
39 hari lalu
Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.
Baca Selengkapnya