Sampah Di TPA Bekasi Naik Selama Ramadan  

Reporter

Rabu, 17 Juli 2013 15:03 WIB

Alat berat mengeruk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, kota Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Bekasi - Volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu, Kota Bekasi, Jawa Barat, selama Ramadan naik sekitar 5 persen dari total produksi sampah warga sekitar 6.000 meter kubik perhari.

Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi Junaedi, menjelaskan peningkatan volume sampah terjadi karena naiknya tingkat konsumsi makanan kemasan. "Masyarakat lebih sering berbelanja," kata Junaedi pada Rabu, 17 Juli 2013.

Sampah berasal dari bekas sayur-mayur, buah-buahan, sisa lauk pauk, dan juga kemasan makanan seperti takjil yang dibeli di sejumlah pasar atau pinggiran jalan.

Tidak semua sampah tersebut masuk TPA Sumurbatu. Sampah plastik, misalnya, habis diambil pemulung untuk dijual kembali. "Yang masuk ke TPA hanya sampah organik," katanya.

Untuk mengangkut sampah agar tidak menumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS), Pemerintah Kota Bekasi mengoperasikan 168 truk pengangkut sampah. Truk beroperasi satu hingga dua kali untuk setiap trayek dalam sehari guna memastikan ruas jalan dan kawasan pemukiman bersih dari sampah.

Junaedi menjelaskan, TPA Sumurbatu yang terdiri dari lima zona sampah semakin padat sehingga pemerintah daerah kembali mengajukan perluasan lahan melalui Badan Pertanahan. Target Pemerintah Kota Bekasi, luas lahan TPA seluruhnya mencapai 50 hektar dari kondisi saat ini sekitar 13 hektar.

Menurut Junaedi, sistem pengolahan sampah dengan sanitary landfill tidak lagi efektif dilakukan di Kota Bekasi. Alasannya, lahan terbatas sementara sistem pengolahan tersebut selalu menuntut perluasan setiap tahun.

Sistem pengolahan ideal adalah menggunakan incinerator atau pembakaran sampah-menggunakan semacam tungku besar dengan zero waste. Sistem tersebut, kata Junaedi, sangat cocok untuk wilayah metropolitan seperti Kota Bekasi. Dengan begitu, "Kita tidak lagi berpikir melakukan perluasan lahan setiap tahun," katanya.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah membangun kawasan industri sampah. Dengan sistem kawasan, pemerintah daerah tidak hanya fokus pada lokasi TPA Sumurbatu di Kecamatan Bantargebang, tetapi ada lokasi alternatif lainnya. Pembangunan kawasan industri sampah ini masih membutuhkan kajian teknis terkait wilayah dan sistem pengolahan yang akan dilaksanakan.

HAMLUDDIN

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya