TEMPO.CO, Jakarta - Digadang-gadang menjadi terminal terbesar se-Asia Tenggara, terminal Pulogebang belum banyak diminati calon penumpang. Para sopir angkotan kota mengharapkan terminal dua lantai yang memiliki daya tampung 2.997 unit bus ini bisa segera beroperasi untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). "Kalau bus-bus sudah beroperasi pasti banyak penumpang, tetapi saya juga tidak tahu kapan," kata Imam, 40 tahun, salah satu supir KWK (Koperasi Wahana Kalpika) 29, di terminal Pulogebang, Jumat 19 Juli 2013.
Imam mengaku sudah mulai masuk beroperasi di terminal ini sejak Desember 2012. Tetapi lebih dari enam bulan berjalan, pergerakan penambahan penumpang belum menggembirakan hatinya. Terkadang, untuk mendapat penghasilan ia menerima operan dari angkutan kota lainnya.
Salah seorang petugas keamanan terminal Pulogebang, Sahrudin, menyebut sudah ada beberapa trayek angkutan kota yang beroperasi di terminal Pulogebang. Yaitu KWK 01 Jurusan Tanjung Priok-Cilincing, KWK 25 Rawamangun-Pulogebang, KWK 29 Pulogadung yang melewatil kawasan Palad, T 22 jurusan Pulogadung-Pulogebang yang melewati kawasan Rawa Kuning, KWK 32 Pondok Ungu-Pulogebang, dan APB (Angkutan Pengganti Bajaj) 03 Cakung. “KWK 32 baru beroperasi disni (terminal Pulogebang) sekitar dua bulan,” kata Sahrudin.
Selain angkutan kota, Transjakarta Koridor 11 Jurusan Pulogebang-Kp Melayu, juga sudah mulai memasuki terminal Pulogebang. “Tetapi kadang memang memutar di Walikota,” kata Sahrudin.
Dihubungi terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Renny Dwi Astuti menyebut kondisi ini sudah ada perbaikan. Dimulai sejak akhir 2012 lalu, trayek angkutan kota sudah bertambah. Sebelumnya, hanya tiga trayek angkutan dalam kota yang beroperasi masuk ke dalam terminal.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono mengatakan terminal Pulogebang akan menjadi terminal terpadu, dengan fasilitas pendukung berupa tempat istirahat dan park and ride. Pembuatan akses menuju terminal Pulogebang akan membuat bus dapat langsung keluar dan masuk tol dengan tanpa memutar. “Terminal Pulogebang untuk mengintegrasikan antara bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), bus regular, dan busway Transjakarta koridor 11 Kampung Melayu-Pulo Gebang,” kata Pris.
Pris menjelaskan, dua lantai yang dibangun di terminal tersebut terdiri dari, lantai basement yang mampu menampung 310 kendaraan dan lantai lain yang mampu menampung 225 kendaraan. “Area parkir yang disediakan untuk kendaraan pribadi seluas 18 ribu meter persegi,” ujar dia.
AFRILIA SURYANIS
Berita terkait:
Belum Rampung, Terminal Pulogebang Diluncurkan