Koordinasi Antariinstansi di Tanah Abang Lemah

Reporter

Editor

Ali Anwar

Rabu, 24 Juli 2013 12:18 WIB

Pedagang Kaki Lima melakukan aksi unjuk rasa di Jalan KH Mas Mansyur, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, (15/7). Mereka menolak atas penertiban PKL oleh Pemda DKI Jakarta yang dianggap telah membuat kemacetan dikawasan tersebut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat masalah perkotaan, Yayat Supriatna, menyayangkan insiden perselisihan antara Kepala Dinas Perhubungan dengan pejabat Satuan Polisi Pamong Praja saat penertiban Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Harusnya ada koordinasi internal terlebih dahulu, agar jelas tujuannya (penertiban) apa," ujar Yayat kepada Tempo, Rabu, 24 Juli 2013.

Kemarin, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, menyatakan kekesalannya kepada Kepala Seksi Operasi Satpol PP DKI Jakarta, Darwis Silitonga. Sebab, Darwis mengizinkan kaki lima untuk kembali membuka lapak di beberapa ruas wilayah jalanan Pasar Tanah Abang. Sedangkan Dinas Perhubungan menginginkan ruas jalan itu steril dari kegiatan ekonomi rakyat kecil.

Menurut Yayat, hal ini menunjukkan operasi penertiban pedagang kaki lima di Tanah Abang belum satu komando. "Harusnya sudah ada kesepakatan atas ini di rapat-rapat sebelumnya, yang juga melibatkan perwakilan kaki lima," ujar Yayat.

Namun, ia mengakui, dua pihak yang sempat berselisih itu punya dilemanya masing-masing. Keduanya dibebani mandat dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mensterilkan ruas jalanan Tanah Abang. Namun di sisi lain, ada perasaan tak tega untuk mengusir pedagang kaki lima dari lapak tempat biasa mereka berjualan selama bertahun-tahun.

"Satpol PP punya hubungan batin lebih kuat dengan kaki lima, tapi Dinas Perhubungan juga harus menjalankan mandat dari gubernur, dari masyarakat juga," ujarnya. Jadi, kedua pihak ini harus kembali duduk di satu meja untuk menyelesaikan masalah ini.

Sejak Senin lalu, operasi penertiban pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang rajin dilakukan. Tujuannya membuat ruas jalan di sana menjadi steril, sehingga tak lagi menimbulkan kemacetan. Bahkan, Dishub DKI Jakarta membuat rekayasa lalu lintas, agar pengguna kendaraan yang melalui ruas jalan itu tak terkendala.

Namun kelancaran lalu lintas di Tanah Abang tak berlangsung lama. Selepas tengah hari selama dua hari ke belakang, sejumlah pedagang kembali nekat membuka lapaknya, terutama di sepanjang Jalan Jati Baru, Jalan Kebon Jati, dan Jalan Fachruddin.

Joko Widodo memang memberi toleransi pada para pedagang hingga Lebaran nanti. Akan tetapi, ia meminta agar pedagang tak mengganggu kelancaran lalu lintas.

M. ANDI PERDANA

Topik Terhangat
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor

Berita Terpopuler:
Blusukan Jokowi Disorot, Ahok: FITRA Politis
Soal FPI, Menag Malah Minta Masyarakat Sabar
Mengaku Diserang Preman, FPI Dituduh Bohong
Kompolnas Telusuri Rekening Gendut Calon Kapolri
Ribut PKL Tanah Abang, Anak Buah Jokowi Bertengkar

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

18 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

27 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

54 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya