20 PKL Disidang di Kelurahan Pasar Minggu  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Kamis, 22 Agustus 2013 13:09 WIB

Sejumlah pedagang berjualan di depan Lokasi Binaan PKL Pasar Minggu, Jakarta (19/08). Lokasi binaan di Pasar Minggu tidak mampu menampung seluruh pedagang kaki lima (PKL) yang direlokasi dari jalan raya. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyidang 20 pedagang kaki lima yang dinilai melanggar Peraturan Daerah No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Sidang itu digelar di Kantor Kelurahan Pasar Minggu, Kamis, 22 Agustus 2013. "Penindakan ini dilakukan karena kami sudah tak lagi memberi toleransi," ujar Kepala Satpol Pamong Praja Jakarta Selatan, Sulistiarto.

Sulistiarto mengatakan para pedagang itu ditangkap karena berjualan di luar area yang diperbolehkan. "Mereka masih di trotoar dan di dalam gang," ujarnya.

Sepuluh pedagang ditangkap tadi malam di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sisanya ditindak usai melanggar aturan yang sama di wilayah lain seperti di Jalan Fatmawati dan Jalan Mampang Prapatan.

"Kebanyakan melanggar Pasal 25 ayat 2, berjualan di trotoar. Mereka kucing-kucingan jualan waktu malam, padahal sekarang Satpol PP siaga 24 jam," ujar Sariman, anggota Satpol PP, kepada Tempo di ruang sidang. Bagi pelanggar, dikenakan ancaman hukuman denda Rp 100 ribu-Rp 5 juta atau hukuman tiga bulan penjara.

Operasi ini dilakukan sejak tiga hari lalu di beberapa wilayah di Jakarta Selatan. Bagi yang kedapatan melanggar aturan, Satpol PP langsung menyita barang dagangan mereka dan menyita identitasnya. "Mereka diberitahu untuk menghadiri sidang hari ini di (Kelurahan) Pasar Minggu," ujarnya.

Sidang untuk para pelaku tindak pidana ringan ini hanya berlangsung singkat untuk masing-masing pelanggar. Tak sampai lima menit, bergantian para pelanggar menghadap seorang hakim yang dihadirkan di Ruang Pola Kelurahan Pasar Minggu. Di samping 20 pedagang kaki lima, 20 pengemudi Metromini dan angkutan umum juga hadir di ruang sidang karena melanggar aturan angkutan umum. "Syarat-syarat kendaraannya tidak lengkap, yang razia Dinas Perhubungan," ujarnya.

Salah seorang pelanggar, Budianto, 35 tahun, mengaku kapok berjualan di trotoar. "Ya, enggak bakal mengulang lagi," ujar pedagang kaki lima di Pasar Minggu ini. Ia mengatakan terpaksa berjualan karena harus menghidupi istri dan dua anaknya dengan berjualan. Ketika digusur dari pinggiran jalan Pasar Minggu, ia pindah ke salah satu lokasi yang disediakan pemerintah. Namun, omzetnya menurun drastis. "Tapi ya mau bagaimana lagi. Saya menurut saja kalau sudah begini biar tenang," ujarnya.

M. ANDI PERDANA

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

32 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

59 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya