TEMPO.CO, Tangerang Selatan--Kasus Marcos Panjaitan jaksa Kejaksaan Negeri Tigaraksa yang memamerkan benda diduga senjata api kepada petugas SPBU di Jalan Raya Ciater, Serpong dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. "Rencana hari ini (Kamis 5 September 2013) kasus tersebut mau dilimpahkan ke Polda Metro Jaya," ujar Kepala Kepolisian Sektor Serpong Komisaris Muhammad Iqbal melalui pesan singkatnya kepada Tempo.
Iqbal tidak memberikan alasan mengapa kasus yang sedang mereka tangani itu tiba-tiba dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Padahal, saat ditemui Tempo di kantornya kemarin, Rabu 4 September 2013, Iqbal memastikan kasus ini sepenuhnya akan ditangani Polsek Serpong. "Kami (Polsek Serpong) yang menanganinya," kata dia.
Bahkan ia berjanji proses penyelidikan akan terus berjalan tanpa memandang latarbelakang terlapor. Terkait dengan Marcos yang dikabarkan anak purnawirawan Mayor Jenderal di TNI Angkatan Darat, Iqbal mengaku tidak mengetahui karena sampai saat ini penyidik belum sama sekali memeriksa terlapor. "Jadi kami belum tahu soal info itu," katanya.
Iqbal memastikan pihaknya sama sekali tidak mendapatkan intervensi dari pihak manapun terkait proses penyelidikan jaksa Marcos Panjaitan tersebut. Seyogyanya, dalam dua hari ini Polsek Serpong akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Marcos dan istrinya Luciana Eveline. Polisi juga berjanji akan mengungkap asal usul pistol yang dipamerkan Marcos saat mengamuk di SPBU Ciater Serpong.
Marcos Panjaitan adalah jaksa di Kejaksaan Negeri Tigaraksa, Tangerang Selatan, yang Senin 4 September 2013 mengamuk sambil menunjukkan pistolnya di SPBU Serpong ini. Jaksa itu mengamuk lantaran istrinya ditegur oleh Priyatna, petugas SPBU karena memasukan kendaraan ke areal SPBU dari arah yang salah. Luciana masuk melalui pintu keluar dan mengganggu alur kendaraan lain.
Tak terima, Luciana justru mengancam dan memanggil suaminya. Sang suami pun mengamuk sambil menunjukkan pistolnya kepada petugas SPBU. Kasus ini pun diadukan ke Polsek Serpong, Tangerang.
