Rompi Antipeluru Dinilai Bukan Solusi Bagi Polisi

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 16 September 2013 05:36 WIB

Sejumlah petugas kepolisian kembali menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari proyektil peluru keempat di lokasi tertembaknya anggota Provost Baharkam Mabes Polri, Bripka Sukardi di Jl. HR Rasuna Said, Jakarta (11/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO , Jakarta:Anggota Komisi Kepolisian Nasional Adrianus Meliala membenarkan jumlah rompi antipeluru Polri tak mencukupi untuk melindungi setiap anggota polisi. Hanya pasukan khusus seperti Detasemen Khusus Antiteror 88 dan Brigade Mobil yang dilengkapi dengan rompi anti-peluru.

Menurut Adrianus, kondisi ini bukan lah masalah. Dia beralasan rompi antipeluru bukanlah solusi utama melindungi anggota polisi dari ancaman penembakan misterius. Bahkan dia menganggap penggunaan rompi antipeluru untuk seluruh anggota polisi selama bertugas sangat sulit diimplementasikan.

Adrianus beralasan pergerakan anggota polisi saat bertugas begitu luas. "Kalau semua polisi diwajibkan pakai rompi antipeluru setiap saat malah pusing sendiri mereka," kata Dosen Kriminologi Universitas Indonesia itu saat dihubungi Tempo, Ahad, 15 September 2013.

Batasi gerak dan harga mahal...

Selain membuat gerah dan sesak bernafas, rompi antipeluru dianggap membatasi gerak polisi. Bagaimana pun juga, dia melanjutkan, faktor kenyamanan diperlukan polisi saat bertugas. Adrianus juga menanggap penggunaan rompi antipeluru tak sesuai dengan strategi perlindungan polisi Indonesia. Penggunaan rompi antipeluru lebih cocok digunakan di beberapa negara Barat.

Di Indonesia, Adrianus melanjutkan, penggunaan rompi antipeluru malah menimbulkan jarak antara polisi dan masyarakat. Masalah lain, rompi antipeluru tidaklah murah. Satu unit rompi antipeluru paling murah Rp 5 juta. Harga itu terus naik sejajar dengan kualitas daya redam rompi itu terhadap tembakan peluru.

"Polri tak punya alokasi khusus untuk rompi antipeluru," kata dia. "Lagi pula kalau nekat diadakan pembelian (rompi anti peluru setiap anggota polisi) bakal butuh duit banyak, nanti media mempersoalkan lagi."

Solusi ideal...

Solusi yang tepat untuk melindungi anggota polisi menurut Adrianus adalah segera menangkap pelaku penembakan misterius. Polri jangan sampai setengah hati memburu para pelaku penembakan, sebab itu sama saja memberikan ruang sembunyi bagi mereka.

"Sebaiknya perbanyak alokasi anggaran dan personel untuk mengejar para pelaku," kata Adrianus. "Sebagai contoh makin gencar menyebar sketsa para pelaku, itu lebih murah."

Sebelumnya, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan pimpinan Polri tak serius memberi sarana keselamatan anggota di lapangan. Sebagai bukti, jumlah ketersediaan rompi antipeluru untuk anggota polisi masih kurang, padahal itu merupakan salah satu alat keselamatan penting.

Menurut Bambang, dana yang diberikan negara untuk Polri melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) makin bertambah tiap tahun malah digunakan untuk kepentingan lain. Bahkan pimpinan Polri dinilai lebih suka menggunakan duit anggaran untuk mengganti mobil dinas, termasuk untuk para perwira tinggi, ketimbang membeli rompianti peluru.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka

27 Juli 2023

Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka

Mabes Polri akhirnya buka suara soal kasus penembakan sesama polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor. Dua anggota Polri ditangkap.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya

14 Juli 2022

Beredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendatangi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Mabes Polri untuk memberikan dukungan dalam kasus penembakan.

Baca Selengkapnya

Profil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam

14 Juli 2022

Profil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam

Seno Sukarto kesal lantaran polisi tidak berkomunikasi dengannya saat memeriksa kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Kronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel

12 Juli 2022

Kronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel

Polisi juga mengirimkan tim psikologi untuk memberikan terapi psikologi terhadap orang yang ada di TKP, termasuk istri Kadiv Propam Polri.

Baca Selengkapnya

Penembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti

12 Juli 2022

Penembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti

Barang bukti yang ditemukan di TKP penembakan polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu akan dibawa ke laboratorium forensik.

Baca Selengkapnya

Catatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat

28 Desember 2021

Catatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat

Komnas HAM saat ini memprioritaskan agar para pengungsi bisa kembali ke desa mereka di Maybrat.

Baca Selengkapnya

Kasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat

27 Oktober 2021

Kasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat

Direskrimum Polda NTB Kombes Hari Brata mengatakan anggota polisi Brigadir Kepala MN menembak Brigadir Satu HT, dari jarak dekat.

Baca Selengkapnya

Polisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco

2 Juni 2021

Polisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco

Seorang polisi di Manila, Filipina, diduga menembak mati seorang rekannya setelah dia kalah dalam adu panco.

Baca Selengkapnya

Penembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol

13 April 2021

Penembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol

Bukti rekaman penembakan pria kulit hitam bernama Daunte Wright menunjukkan polisi salah mengambil alat setrum dan malah mencabut pistol.

Baca Selengkapnya

Ada Telepon Misterius Sebelum Briptu Hedar Ditembak Mati di Papua

13 Agustus 2019

Ada Telepon Misterius Sebelum Briptu Hedar Ditembak Mati di Papua

Briptu Hedar ditemani seniornya di kepolisian berkendara menuju Kampung Usir.

Baca Selengkapnya