PKL Pasar Gembrong ke Jalan Lagi, Kios Jadi Gudang
Editor
Yandi M rofiyandi TNR
Minggu, 22 September 2013 03:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta--Pengelola Pasar Cipinang Besar, Melatiana Purwadi mengatakan banyak pedagang kaki lima Pasar Gembrong yang kembali ke jalan dan kios-kios mereka di Pasar Cipinang Besar dijadikan gudang.
"Dari kemarin-kemarin sudah ada yang balik ke jalan, tapi hari ini lebih banyak lagi karena parkir liar dibolehkan," ujar wanita yang akrab dipanggil Anna ini saat ditemui Tempo di Pasar Cipinang Besar, Sabtu, 21 September 2013.
Untuk mengakali pedagang-pedagang bandel ini, Anna mencoba memindahkan kios-kios mereka. "Jadi nanti mau dikumpulin di tempat yang rame, biar yang kosong-kosong di belakang aja, supaya kelihatan ramai sama pengunjung," katanya menjelaskan.
Menurut Anna, dirinya sudah meminta kunci kios dikembalikan oleh pedagang yang tidak membuka kiosnya dan malah berjualan di jalan. "Ada sekitar 14 kios yang tidak buka sejak awal, menurut perjanjian, jika 8 hari dalam sebulan tidak buka, maka kuncinya harus dikembalikan tapi baru 3 orang yang mengembalikan kunci," ujar Anna lagi.
Selanjutnya, kios yang kembali kosong tersebut akan diberikan pada pedagang lain yang lemarin tidak kebagian tempat. "Nanti dikasih ke PKL yang kemarin telat daftar," ia menambahkan.
Pantuan Tempo, para pedagang kaki lima Pasar Gembrong kembali berjualan di sepanjang jalan Basuki Rahmat. Mereka kembali memenuhi trotoar dan bekas lapaknya yang sudah digusur. Para pembeli pun kembali parkir di sepanjang jalan. Adapun, kios-kios mereka di Pasar Cipinang Besar ditinggalkan begitu saja dan dijadikan gudang.
Sebelumnya, Camat Jatinegara Syofian Taher pernah mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan promosi besar-besaran untuk menyambut relokasi PKL Gembrong. Di sepanjang Jalan Basuki Rahmat akan dipasang spanduk-spanduk yang berisi info pindahnya Pasar Gembrong. Namun, dua minggu sejak penggusuran, rencana tersebut belum terlaksana.
Pantuan Tempo, para pedagang kaki lima Pasar Gembrong kembali berjualan di sepanjang jalan Basuki Rahmat. Mereka kembali memenuhi trotoar dan bekas lapaknya yang sudah digusur. Para pembeli pun kembali parkir di sepanjang jalan.
Pada 9 September lalu telah dilakukan penertiban PKL di sepanjang jalan Basuki Rahmat. Penertiban tersebut mengerahkan 450 petugas yang terdiri dari gabungan Satpol PP, TNI/Polri, dan Dinas Perhubungan. Saat itu, penertiban berlangsung damai karena sebagian besar PKL sudah pindah ke dalam Pasar Cipinang Besar, namun karena sepinya pembeli, para pedagang mulai kembali berjualan di trotoar.
Berdasarkan data yang tercatat di kecamatan, jumlah pedagang di Pasar Gembrong tercatat sebanyak 211 pedagang. Sebanyak 130 pedagang mainan dan boneka direlokasi ke Pasar Cipinang Besar yang tidak jauh dari Pasar Gembrong. Sementara, sisanya yakni pedagang karpet direlokasi ke Pasar Klender SS dan Pasar Perumnas Klender.
Namun, pada Jumat 13 September lalu, puluhan pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Kaki Lima Pasar Gembrong melakukan aksi demo teatrikal di sekitar jalan Basuki Rahmat. Mereka menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pilih kasih. Hingga kini, belum sekalipun Jokowi mengunjungi Pasar Gembrong. "Kami yang orang asli Jakarta, kenapa yang ditengok hanya Tanah Abang yang pendatang!" teriak salah seorang massa aksi, Jumat.
Menurut Bruri, Koordinator Aksi dan Ketua PPKLPG, tujuan aksi kali ini bukan untuk melawan pemerintah, melainkan untuk memperjuangkan nasib para PKL yang butuh makan dan menafkahi keluarga mereka. "Relokasi membutuhkan waktu lama, habis dipindahin udah aja, mereka gak mikir pasar sepi, gak ada solusinya," ujar Bruri.
TIKA PRIMANDARI
Terhangat:
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah
Baca juga:
Satu Pelaku Penembakan Briptu Ruslan Ditangkap
Ahok Melunak Soal Mobil Murah Usai Bertemu Wapres
Surat Terbaru Vicky Prasetyo Diduga Palsu
Anak Korban Penyekapan: Ayah Kepalanya Gundul