Paguyuban Warteg Dukung Jokowi Hapus Pajak Warteg

Reporter

Selasa, 8 Oktober 2013 05:06 WIB

Warung Tegal (Warteg). TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta--Paguyuban warung tegal (warteg) mendukung rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk merevisi Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak Restoran. Penasehat Paguyuban Arief Muktiono mengatakan warteg selama ini identik dengan masyarakat kecil.

"Lagian kami pernah hitung jumlah potensi pajak dari warteg tidak tinggi," kata Arief ketika dihubungi pada Senin, 7 Oktober 2013. Menurut dia, besaran potensi pajak dari warteg di bawah Rp 10 miliar. (Lihat: Jokowi Hapus Pajak Warteg)

Arief menilai lebih baik DKI fokus menarik pajak dari rumah makan yang besar saja. Bahkan dia menuding sebenaranya masih banyak restoran besar yang menunggak pajak.

Menurut warga Kelurahan Panggung, Tegal Timur ini, pengusaha warteg di DKI kerap kembang kempis. Keluhan mereka seragam yaitu sewa lapak yang mahal dan tingginya kebutuhan pokok.

Belum lagi, pangsa pasar dari warteg adalah kelas bawah yang kadang "kas bon", istilah untuk utang. Jadi pengusaha warteg perlu berpikir ekstra untuk memutar uang.

Jokowi, sapaan akrab Gubernur, mewacanakan akan merevisi Perda tersebut. Alasan, mantan Wali Kota Solo ini adalah warteg merupakan usaha skala kecil yang justru harus dibina.

Dalam Peeda ini, restoran dengan omset di atas Rp 200 juta per tahun akan ditarik pajak. Jokowi berpendapat masih banyak objek pajak skala besar yang lebih potensial untuk digenjot.

Realisasi pajak restoran hingga triwulan I tahun 2013 sudah mencapai Rp 362,5 miliar atau 26,86% dari target Rp1,350 triliun. Secara keseluruahan target pajak DKI 2013 sebesar Rp 21,9 triliun hingga sekarang sudah terealisasi Rp 4,4 triliun.

SYAILENDRA

Berita terkait:
Pemprov DKI: Potensi Pajak Warteg Kurang Potensial

Hapus Pajak Warteg, Jokowi Dianggap Cari Popularitas

Ramai-ramai Tolak Pajak Warteg
YLKI: Pajak Warteg Tidak Manusiawi

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

2 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

3 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

5 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

5 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

7 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

10 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

11 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

12 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

12 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya