10 Langkah Jokowi Antisipasi Banjir

Reporter

Kamis, 10 Oktober 2013 12:26 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan Gubernur DKI Joko Widodo menyiapkan 10 langkah strategis menghadapi musim hujan. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 500 miliar.

Di bawah ini 10 langkah strategis Jokowi dalam mengantisipasi banjir Jakarta:

1. Persiapan rumah pompa
Menurut Manggas, ada 135 rumah pompa di Jakarta dan yang utama ada 73 rumah pompa. Sedangkan secara keseluruhan ada 500 unit pompa yang beroperasi, tapi 70 unit masih dalam perbaikan.


Pompa, Manggas melanjutkan, memiliki posisi potensial dalam pengendalian banjir, terutama untuk menyedot genangan sehingga meminimalisir terjadinya banjir. Kebanyakan pompa ini tersebar di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.


2. Pemasangan kamera pengawas alias CCTV di rumah pompa


Tiap rumah pompa akan dipasangi empat hingga delapan unit CCTV. Tujuannya untuk memudahkan pengawasan ketinggian air. Bahkan, Manggas melanjutkan, CCTV ini terkoneksi ke ruangan kantor Jokowi.


3. Revitalisasi pintu air


Advertising
Advertising

Dinas mengeruk sampah di pintu air seperti Pintu Air Duri, Kamal Muara, Kapuk Muara, Kapuk Poglar, Pesing, Manggarai, dan Tomang. Dalam sehari sekitar 70 ton sampah yang nyangkut di pintu air.


Pintu air di Jakarta berperan penting mengendalikan air kiriman dari Bogor. Bila kondisinya tidak baik, dapat dipastikan air kiriman akan menggenangi permukiman di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.


4. Drainase


Manggas mengatakan Dinas mulai melakukan pengecekan gorong-gorong yang ada, termasuk got-got kecil di komplek perumahan. Terutama jaringan gorong-gorong dalam kota.


5. Pengerukan waduk


Dinas Pekerjaan Umum pun mengeruk 12 waduk yang ada di Jakarta. Saat ini, Manggas menjelaskan, kedalaman rata-rata waduk tersebut hanya dua meter karena banyak endapan. Waduk juga banyak ditumbuhi eceng gondok.


Kedua belas waduk tersebut adalah Waduk Bojong, Waduk Sunter, Waduk Teluk Gong, Waduk Situ Lembang, Waduk Melati, Waduk Rawa Babon, Waduk Cengkareng, Waduk Grogol, Waduk Pegangsaan II, dan Waduk Bujana Tirta, Waduk Ria-Rio, dan Waduk Tomang Barat. Rencananya waduk-waduk tersebut selesai dinormalisasi akhir tahun ini. (Baca:Musim Hujan, Pengerukan di Waduk Pluit Dipercepat)

Lima langkah berikutnya, yaitu:


<!--more-->

6. Pengerukan kali besar


Selain pompa dan waduk, Dinas juga mulai mengeruk kali, baik yang besar maupun kecil, di Jakarta. Kali utama yang dikeruk di antaranya Kali Mookervart, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, Kali Grogol, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Untuk Kali Ciliwung penanganan ada di bawah Kementerian Pekerjaan Umun.


7. Pengerukan kali submakro


Menurut Manggas, kali-kali kecil seperti Kali Palmerah dan Kali Lontar pun mulai dikeruk. Tujuannya, mengurangi beban di kali-kali utama.


8. Refungsi kali


DKI mulai merapikan pinggiran kali, seperti membangun jalan inspeksi kemudian menertibkan bangunan liar dan penghijauan.


9. Membangun sumur resapan


Dalam skala lebih kecil, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral mulai membuat 1.958 sumur resapan. Kepala Dinas ESDM Andi Baso mengatakan sumur resapan memang tidak terlalu berpengaruh saat banjir. Saat ini 30 persen sudah selesai dibangun.


"Hanya mengurangi genangan air saja," katanya. Sehingga, pembuatan sumur resapan difokuskan pada daerah-daerah yang setiap banjir menyebabkan genangan. Seperti di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jalan Matraman, Jakarta Timur, permukiman elite di Menteng, Jakarta Pusat dan sebagainya. (Baca:Jakarta Mulai Bikin Sumur Resapan)


10. Satgas tanggap banjir


Membentuk satuan tugas tanggap banjir. "Satgas ini ada di tiap kecamatan," ujarnya. Satgas tersebut bertugas melaporkan bahaya dini banjir, juga menyiapkan pengungsian.


Di DKI Jakarta dari 44 Kecamatan yang ada, 32 kecamatan (72,7 persen) di antaranya rawan banjir atau ada 200 titik. Dari 267 kelurahan yang ada, 93 kelurahan (34,8 persen) merupakan wilayah rawan banjir dan genangan. Banjir di Jakarta mengancam sekitar 983.399 jiwa atau 10,2 persen dari total penduduk Jakarta, 9.588.198 jiwa.



Tercatat warga di Jakarta Utara terbanyak terkena imbas banjir, yakni 500.918 jiwa (51 persen). Kemudian berturut-turut disusul Jakarta Barat 187.707 jiwa (19 persen), Jakarta Timur 167.753 jiwa (17 persen), Jakarta Pusat 64.633 jiwa (7 persen) dan Jakarta Selatan 62.388 jiwa (6 persen). (Baca: Duet Jokowi-Dahlan Iskan Atasi Banjir Jakarta )



SYAILENDRA


Berita Lainnya:
Lima Fakta Paling Membahagiakan di Dunia
Terseret Kasus Akil, MUI Copot Chairun Nisa
Ahok: Penjarakan Pembakar Halte Transjakarta
KPK Panggil Ratu Atut di 'Jumat Keramat'
Pengacara: Wawan Suami Airin Kaya Sejak Kecil
Menteri Gamawan Izinkan Airin Pulang Lebih Cepat

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

17 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

22 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

23 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya