Pemerintahan Jokowi Dianggap Belum Libatkan Warga

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 16 Oktober 2013 05:36 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, disarankan untuk lebih melibatkan masyarakat dalam derap pemerintahannya di Ibu Kota. “Meski kepercayaan warga masih sangat tinggi, pemerintahan Jokowi-Ahok belum memberikan ruang kepada warga untuk mengontrol birokrasi,” kata Sudaryatmo, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Selasa 15 Oktober 2013.

Menurut Sudaryatmo, tingkat kepercayaan masyarakat Jakarta terhadap Jokowi-Ahok masih di kisaran 60-70 persen. Untuk urusan komunikasi dengan publik, Jokowi juga dianggapnya jagoan. “Tapi belum tentu dengan hal lain,” katanya.

Sudaryatmo memberi contoh soal parkir liar. Jokowi dianggapnya tidak mungkin menempatkan setiap petugas Dinas Perhubungan di sepanjang jalan. "Dukungan publik harus dimaksimalkan, mereka yang mengontrol birokrasi," ujarnya.

Catatan yang sama disampaikan pengamat ekonomi pembangunan dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Erani Yustika. Dia, yang menilai pemerintah DKI Jakarta cukup berhasil mengeksekusi sejumlah program pembangunan, menyarankan agar masyarakat lebih banyak dilibatkan dalam masalah kebersihan. "Partisipasi warga bisa ditingkatkan di tahun kedua, itu penting supaya sampai gang-gang kecil pun bisa rapi," katanya.

Pernyataan Erani sejalan dengan temuan Tempo di Kali Mati, Pademangan, Jakarta Utara. Lokasi ini pernah dikunjungi Jokowi pada Januari lalu. Tapi imbas imbauan dan ajakan untuk membersihkan kali itu tak berumur panjang. Belakangan, kali itu kembali penuh sampah di banyak titiknya.

Menelusuri lebih jauh hingga ke drainase permukiman yang mengarah ke Kali Mati, pemandangan yang Tempo temukan sama saja. Tumpukan sampah menyumbat saluran-saluran air yang berada di permukiman padat di RT 11, 12, dan 13, yang semuanya berada di RW 10 itu.

Puji, 39 tahun, warga setempat, mengaku kerap melihat ada pembersihan di Kali Mati. Namun, karena masih banyak orang buang sampah sembarangan, kali itu terus kotor. "Ini sebenarnya sudah mendingan," kata Suhari, 48 tahun, warga lainnya.

SUTJI DECILYA | ANGGRITA DESYANI | ISTMAN MP

Topik terhangat:
Ketua MK Ditangkap
| Dinasti Banten | Dolly Riwayatmu | Info Haji

Berita lainnya:
Iklan Sepatu 'Anti-Islam' Dikalahkan Pengadilan

Gereja Tolak Upacara Pemakaman Mantan Kapten Nazi

Kejar Jokowi, Empat Wartawan Kecopetan

Evan Dimas Tetap Ingin Bermain di Persebaya 1927

VO2Max Tinggi, Evan Dimas Bagai Mobil Tangki Besar

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

38 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

7 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

17 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

19 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

23 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya