TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan lurah dan camat di DKI Jakarta untuk tidak korupsi. Ia bahkan sampai menawarkan ke anak buahnya, bila benar-benar butuh uang mereka bisa melapor kepadanya.

"Kalau cuma butuh uang, sampai kepepet, cari saya, minta ke saya, kalau masih Rp 100 juta, saya bayar," kata dia di depan seluruh lurah dan camat DKI Jakarta di Balai Kota, Rabu, 16 Oktober 2013. Ahok ingin 4 tahun sisa kepemimpinannya bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dapat diselesaikan dengan baik. "Jangan sampai ada lagi laporan ke saya ada orang yang nyuri uang, malu-maluin DKI saja."

Ahok tidak ingin melihat camat atau lurah menarik iuran sedikit pun dalam melayani masyarakat. Bahkan mantan Bupati Belitung Timur ini mengancam, mereka yang berani korupsi akan berurusan dengannya. "Kalau Bapak Ibu masih main, selama saya masih hidup, kita masih ribut."

Alumnus Universitas Trisakti ini juga tidak ingin mendengar alasan korupsi karena kekurangan uang. Menurut Ahok, pada dasarnya sifat manusia itu selalu merasa kurang. "Tidak ada alasan untuk korupsi, itu hanya keserakahan saja. Kita juga sudah disumpah di hadapan Tuhan," ujar Ahok.

Ia mengaku memiliki tim untuk menyelidiki perangkat kerjanya tersebut bila ada yang bandel. "Sampai-sampai gaya hidup Bapak-Ibu kita tahu," kata Ahok. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta sudah bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dan juga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk menyelidiki apabila ditemukan kejanggalan dalam penggunaan anggaran. "Akar segala kejahatan itu korupsi," ucap Ahok tegas.

LINDA TRIANITA

Berita terpopuler
Demi Selingkuhan, Istri Bersiasat Bunuh Suami
VO2Max Tinggi, Evan Dimas Bagai Mobil Tangki Besar
Kenapa Jokowi Kurban di Lenteng Agung?
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi
Gempa Filipina, Waspada Tsunami di Indonesia Timur